Menkes Klaim Laboratorium WGS di Indonesia Berkembang Pesat

Saat ini laboratorium WGS di Indonesia baru ada 17 laboratorium.

ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan laboratorium WGS berkembang pesat. (ilustrasi).
Rep: Dian Fath Risalah Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam laporan capaian kinerja 2022 mengungkapkan strategi baru jika varian baru Covid-19 kembali ditemukan dan menyebabkan lonjakan kasus di Indonesia. Salah satunya strateginya adalah penyiapan laboratorium whole genome sequencing (WGS) yang tersebar dan dibagi pemeriksaannya berdasarkan wilayah atau regional.

Diketahui, pada akhir Desember 2020 Indonesia baru berhasil mengidentifikasi sekitar 140 varian baru yang dilakukan selama 9 bulan di 16 laboratorium. Kini jumlah laboratorium dan kemampuan identifikasi varian baru di Indonesia telah berkembang pesat.

”Sekarang di Desember 2022 ini, kita sudah tumbuh dari 16 lab menjadi 41 lab, dengan 56 alat. Dan kita sudah berhasil meningkatkan secara drastis kapasitas sequencing kita yang tadinya cuma 140 dalam 9 bulan, menjadi di atas lima ribu dalam waktu sebulan,” kata Menkes dalam Konferensi Pers secara daring, Kamis (5/1/2023).

Adapun, untuk saat ini laboratorium WGS di Indonesia baru ada 17 laboratorium. Ditargetkan, pada akhir 2023 nanti, Indonesia telah memiliki sebanyak 20 jejaring laboratorium WGS. Puluhan laboratorium WGS tersebut, sambungnya, memiliki kapasitas pengujian sebanyak 8.000 spesimen per bulannya.

WGS adalah fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah untuk keperluan pemantauan perkembangan mutasi virus Corona yang terjadi di Indonesia.Penyediaan laboratorium jejaring WGS ini juga menjadi salah satu strategi penanganan Covid-19 yang disiapkan pemerintah usai ditariknya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Baca Juga

 
Berita Terpopuler