Fakta dan Misteri Jupiter, Planet yang Berukuran 317 Kali Lebih Besar Dibanding Bumi

Jupiter adalah planet terbesar di Tata Surya.

Jupiter
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jupiter adalah planet yang paling besar di Tata Surya. Jupiter cukup mudah dikenali dengan mata telanjang. 

Baca Juga

Ingin tahu lebih banyak soal Jupiter, berikut ini adalah fakta-fakta mengenai Jupiter, seperti dilansir dari Space.com:

Sudah jadi objek penelitian sejak lama

Banyak pesawat ruang angkasa mengorbit atau terbang melewati Jupiter dalam 5 dekade terakhir. Yang pertama adalah Pioneer 10 dan Pioneer 11 yang masing-masing tahun 1972 dan 1873. 

Kemudian diikuti oleh penerbangan lintas kembar oleh Voyager 1 dan Voyager 2 pada tahun 1977. Misi penting lainnya termasuk pesawat ruang angkasa Galileo (mengorbit antara tahun 1995 dan 2003) dan yang terbaru Juno NASA (2011-2022).

Dua misi lagi akan segera menuju ke sana, Europa Clipper NASA yang diluncurkan tidak lebih awal dari 2024 dan Jupiter Icy Moon Explorer (JUICE) dan ESA dijadwalkan lepas landas pada 2023 atau lebih dari itu.

Sangat besar

Jupiter 317 kali lebih besar dari bumi. Ukuran ini menjadikan Jupiter sebagai planet kelas berat yang nyata di tata surya. Diyakini bahwa planet-planet  di tata surya terbentuk dari awan hidrogen-helium  yang sama dari mana matahari diciptakan. 

Namun, penelitian Galileo yang mengamati Jupiter pada 1990-an dan 2000-an menemukan melimpahnya unsur berat yang berbeda di Jupiter daripada di matahari. Satu teori (diusulkan pada saat itu oleh ilmuwan Galileo) adalah bahwa unsur-unsur berat Jupiter berasal dari banyak komet, asteroid, dan benda kecil lainnya yang ditarik ketika mereka terlalu dekat.

Namun, para ilmuwan tidak begitu yakin. Studi terbaru berdasarkan data Juno menunjukkan bahwa Jupiter orbit gas raksasa teraebut yang jauh dari matahari mungkin menjelaskan limpah-limpah unsur aneh tersebut.

Baca juga : Retizen, Dapat Cuan dari Tulisan

Air di Jupiter

Air adalah kunci untuk memahami bagaimana Jupiter terbentuk. "Es air yang menumpang di komet awal atau asteroid awal-awal membawa unsur yang lebih berat ke Jupiter selain hidrogen dan helium asli yang beredar di tata surya," menurut Institut Penelitian Southwest seperti dikutip dari laman Space.com, Senin (26/12/2022).

Temuan mengejutkan baru-baru ini adalah betapa tahannya air setelah sebuah komet menabrak Jupiter. Sebuah komet terkenal bernama Shoemaker-Levy 9 hancur berkeping-keping sebelum menghujani planet ini pada Juli 1994. Sekitar 20 tahun kemudian, Herschel Space Observatory mendeteksi limpahan air di stratosfer Jupiter yang berasal dari Shoemaker-Levy 9. Kesimpulan ini didapatkan lantaran sebagian besar uap air berada di sekitar lokasi tumbukan.

Setidaknya satu studi Juno menemukan jumlah air yang mengejutkan di Jupiter dibandingkan dengan yang disarankan model. Air dapat menyusun sekitar 0,25 persen molekul atmosfer di atas ekuator Jupiter, jauh lebih tinggi daripada pengukuran sebelumnya dari Galileo. Mencari tahu mengapa kedua pesawat ruang angkasa memiliki perkiraan yang berbeda adalah kunci untuk menentukan bagaimana pembentukan planet yang lebih baik.

Baca juga : 5 Prioritas Utama OPZ Tahun 2023

 
Berita Terpopuler