Ambil Peran dalam Upayakan Ketahanan Pangan

Teknologi ekstruder memungkinkan pemaksimalan efisiensi nutrisi dalam proses pemberian pakan dan mengoptimalkan pertumbuhan udang.

network /Vidita
.
Rep: Vidita Red: Partner

Unsplash/Arissa Chatassa

Ketahanan pangan, saat ini menjadi perhatian dari berbagai negara di dunia. Makin meningkatnya dampak perubahan iklim, ketegangan geopolitik berkepanjangan, dan ketidakpastian ekonomi global, membuat Badan Pangan Dunia (FAO) memperingatkan tentang bahaya kelangkaan pangan yang kini terus membayangi.

Dunia bisnis pun sangat diperlukan perannya dalam menjaga kelestarian lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Pekan lalu, PT Ray Hikmah Jaya (RHJ) Feed Mill - perusahaan pembuat pakan ternak yang berlokasi di Karawang berkerjasama dengan PT Ajinomoto Indonesia memberikan dukungan pakan ternak bagi peternak di Desa Walahar, Kabupaten Karawang. Inisiatif ini adalah wujud kontribusi perusahaan dalam mendukung program ketahanan pangan untuk sektor peternakan.

"Kami berupaya memberikan kontribusi yang positif kepada warga sekitar perusahaan kami berdiri dan kepada Kabupaten Karawang. Sehingga keberadaan kami memberikan manfaat bagi semua”, ujar Adi Susanto, selaku direktur utama PT RHJ Feed Mill.

Ajinomoto dan RHJ menyalurkan enam ton pakan ternak untuk 12 peternak di Desa Walahar. “Ini adalah salah satu insiatif kami sebagai Industri yang bergerak di bidang makanan dalam kontribusi ketahanan pangan. Ajinomoto berharap, program ini dapat memberikan dampak positif untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri," ujar Samsul Bakhri, Direktur PT Ajinomoto Indonesia.

Menurutnya, berpegang pada nilai Ajinomoto Shared Value (ASV) yang berfokus pada pilar health and well being, food resources, Ajinomoto terus mengembangkan diri melalui berbagai inovasi produk dan layanan. Melalui penerapan ASV yang berkelanjutan, lanjut Samsul, Ajinomoto berharap program penyaluran pakan ternak ini menjadi program yang berkesinambungan sehingga memberikan dampak positif untuk mendukung program ketahanan pangan, khususnya di wilayah Kabupaten Karawang.

Terobosan Inovasi

Terobosan teknologi kini juga makin banyak digunakan untuk mengoptimalkan laju pertumbuhan awal udang. Pekan lalu, Bisnis aqua nutrition dari Cargill Indonesia mulai memproduksi Shrimp Feed micro pellet, pakan udangyang dapat membantu pelaku industri akuakultur berkembang dengan mencapai pertumbuhan budidaya udang tahap awal yang lebih berkelanjutan.


Dok Cargill

Terbuat dari tepung ikan dan cumi, vitamin, dan mineral, Shrimp Feed micro pellet mampu mengoptimalkan perkembangan udang sejak dini dan mempercepat masa budidaya dengan hasil yang melimpah. Pakan ini diproduksi menggunakan teknologi ekstruder, yang menjadikan Cargill sebagai salah satu dari sedikit perusahaan akuakultur dengan teknologi canggih tersebut.

Micro pellet ini, diproduksi khusus untuk udang Vannamei serta Litopenaeus Vannamei yang merupakan udang ekspor unggulan di Indonesia. Udang jenis ini juga telah menjadi primadona pasar ekspor karena memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibanding jenis udang lainnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi udang di Indonesia mencapai dua juta ton pada 2024. Udang, komoditas ekspor terbesar di sektor perikanan, diharapkan dapat berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga menargetkan produksi udang 80 ton per hektar per tahun, dan sebagian besar produksi akan dialokasikan untuk ekspor.

Pada 2020, volume ekspor perikanan mencapai 1,26 miliar kilo gram dengan nilai 5,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dan udang merupakan komoditas ekspor terbesar dengan volume 239,28 juta kilo gram bernilai 2,04 miliar dolar AS. Managing Director Direktur Cargill Aqua Nutrition untuk Malaysia dan Indonesia, Chia-Ye Siam menjelaskan, Cargill berkomitmen meningkatkan mata pencaharian dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

"Kali ini, kami memperkenalkan Shrimp Feed micro pellet baru yang sangat penting untuk tahap awal pengembangan, karena dapat memaksimalkan efisiensi nutrisi dalam proses pemberian pakan dan mengoptimalkan pertumbuhan udang," ujarnya.

Selain itu, Siam melanjutkan, pakan tersebut juga dapat membantu menghasilkan udang berkualitas tinggi dalam waktu budidaya yang lebih singkat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Sehingga dapat meningkatkan mata pencaharian para petambak sekaligus mendukung target pemerintah untuk meningkatkan produksi udang.

Cargill memproduksi tiga varian Shrimp Feed, yakni Shrimp Feed Premium, Shrimp Feed Regular, Shrimp Feed S, dengan keunggulan yang berbeda. Shrimp Feed Premium maupun Shrimp Feed Reguler dibuat khusus untuk budidaya udang Vannamei secara intensif, dan dibuat untuk menjawab kebutuhan petambak udang.

Selain itu, kedua pakan tersebut juga diformulasikan menggunakan Cargill Nutrition System yang canggih. Sehingga dapat memberikan dan menyeimbangkan nutrisi optimal yang dibutuhkan oleh udang, serta dilengkapi dengan kandungan imun yang dapat memperkuat kekebalan tubuh udang.

 
Berita Terpopuler