Ketika Jutaan Orang Ingin Menyelamatkan Alien dari Area 51, Militer AS Siap 'Perang'

Pihak militer mempertimbangkan bisa terjadi kematian massal di Area 51.

network /Ilham Tirta
.
Rep: Ilham Tirta Red: Partner

Sebuah peringatan di wilayah dekat Area 51, Nevada.

ANTARIKSA -- Situasi genting pernah mengguncang Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada 2019 lalu. Jutaan orang telah berikrar akan menyerang tempat paling rahasia di negara itu, Area 51, untuk menyematkan mahluk luar angkasa. Mereka meyakini militer AS sedang menguji teknologi piring terbang dan menyekap alien.

Masalah itu muncul ketika seorang penggemar unidentified flying object (UFO), Matty Roberts memposting sebuah kampanye penyerbuan pangkalan militer Area 51di Facebook pada 27 Juni 2019; "Storm Area 51, They Can't Stop All of Us". Postingan itu menarik hampir 2 juta orang yang mendaftar untuk pengepungan Area 51 pada 20 September 2019.

Area 51 adalah instalasi Angkatan Udara AS di Groom Lake, Nevada selatan, dataran garun sekitar 80 mil atau 129 kilometer barat laut dari Las Vegas. Selama beberapa dekade, lokasi pangkalan yang terpencil dan akses terbatas telah memicu spekulasi tentang pejabat militer yang melakukan eksperimen rahasia pada makhluk luar angkasa di sana, dan menyimpan bukti pengunjung asing dan UFO.

Masyarakat umum dilarang mengunjungi Area 51. Karena itu, rencana penyerbuan skala besar, Storm Area 51, menimbulkan kekhawatiran di tingkat lokal dan federal. Hal itu terungkap dari dokumen komunikasi pemerintah yang diperoleh Rolling Stone.

Belasan lembaga penegak hukum memobilisasi personelnya dan menyiapkan tanggapan terhadap serangan tersebut. "(termasuk) Penanggulangan dengan kekuatan mematikan otomatis," tulis Rolling Stone pada 17 Oktober 2021.

Rencana untuk 'Storm Area 51', menurut postingan Matty adalah para peserta berkumpul di gurun Nevada dekat Area 51 dan merangsek masuk ke gerbang saat matahari terbit. Begitu masuk, kemungkinan mereka akan melihat alien dan langsung melakukan operasi penyelamatan makhluk luar angkasa tersebut.


Sebuah mobil melaju dengan tulisan "Area 51" di bagian belakang sebelum dimulainya acara "Storm Area 51" pada 20 September 2019 di dekat Alamo, Nevada. Gambar: Mario Tama/Getty Images

Matty Roberts adalah seorang mahasiswa berusia 20 tahun di Bakersfield, California. "Postingan itu benar-benar lelucon sejak awal," kata Matty kepada BBC pada 13 September 2019.

Tapi lembaga penegak hukum tidak terhibur dan mereka mempersiapkan diri dengan matang, seakan serangan itu sudah dipastikan ada. "Sebagian tertentu dari peserta mungkin bersenjata dan dapat memunculkan konflik bersenjata," tulis rencana operasional Divisi Investigasi Keamanan Publik Departemen Nevada untuk menanggapi "Storm Area 51".

Dokumen tahun 2019 itu diperoleh oleh kelompok transparansi pemerintah nonpartisan, Property of the People, dan kemudian dibagikan kepada Rolling Stone. Menurut Rolling Stone, ratusan halaman merinci rencana lembaga penegak hukum, laporan situasi, deskripsi transportasi untuk evakuasi pekerja Area 51, dan peta semua pintu masuk.

Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa upaya YouTuber yang tidak disebutkan namanya dalam melacak pekerja di Area 51. Mereka ingin mengetahui bagaimana para pekerja itu masuk dan keluar dari pangkalan.

Bahkan, jika sebagian besar peserta "Storm Area 51" tidak serius berencana untuk menyerang situs militer terlarang, petugas keamanan tetap bersiaga. "Ada potensi kelompok teroris dalam dan luar negeri memanfaatkan acara ini untuk menguji keamanan situs keamanan nasional yang sensitif dengan menyusup ke kelompok yang berencana untuk menyerbu fasilitas tersebut," bunyi rencana tersebut.

Tapi lembaga penegak hukum tidak terhibur dan mereka mempersiapkan diri dengan matang, seakan serangan itu sudah dipastikan ada. "Sebagian tertentu dari peserta mungkin bersenjata dan dapat memunculkan konflik bersenjata," tulis rencana operasional Divisi Investigasi Keamanan Publik Departemen Nevada untuk menanggapi "Storm Area 51". Dokumen tahun 2019 itu diperoleh oleh kelompok transparansi pemerintah nonpartisan, Property of the People, dan kemudian dibagikan kepada Rolling Stone. Menurut Rolling Stone, ratusan halaman merinci rencana lembaga penegak hukum, laporan situasi, deskripsi transportasi untuk evakuasi pekerja Area 51, dan peta semua pintu masuk.Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa upaya YouTuber yang tidak disebutkan namanya dalam melacak pekerja di Area 51. Mereka ingin mengetahui bagaimana para pekerja itu masuk dan keluar dari pangkalan.Bahkan, jika sebagian besar peserta "Storm Area 51" tidak serius berencana untuk menyerang situs militer terlarang, petugas keamanan tetap bersiaga. "Ada potensi kelompok teroris dalam dan luar negeri memanfaatkan acara ini untuk menguji keamanan situs keamanan nasional yang sensitif dengan menyusup ke kelompok yang berencana untuk menyerbu fasilitas tersebut," bunyi rencana tersebut. Kondisi yang keras di gurun Nevada seperti ancaman kebakaran hutan, kekurangan air dan fluktuasi suhu yang ekstrem, dapat memperburuk situasi yang sudah tidak stabil. "Dapat menimbulkan kepanikan dan meningkatkan kemungkinan korban massal," tulis laporan tersebut.

Pada akhirnya, minat untuk merampok pangkalan mereda, dan Matty membatalkan "Storm Area 51" pada H-9 operasi penyerbuan. Sebagai alternatif, dia mendesak orang-orang untuk mengunjungi 'Alienstock', sebuah festival perayaan UFO di Las Vegas. Meski demikian, The Guardian melaporkan pada 24 September 2019,

ribuan orang tetap berkumpul di kota Rachel, Nevada, sekitar 20 menit menggunakan mobil dari pintu masuk Area 51, pada hari yang ditentukan untuk "Storm Area 51".

Namun, sebagian besar kerumunan yang berkumpul sibuk mendokumentasikan kehadiran mereka untuk penontonnya di YouTube dan Instagram. "Tidak ada yang mendobrak gerbang Area 51 untuk menemukan bukti UFO yang tersembunyi," tulis Guardian.

SUMBER: SPACE.COM/LIVE SCIENCE

 
Berita Terpopuler