Odesa Tanpa Listrik usai Rudal Rusia Menyerang

Rusia menggunakan drone buatan Iran untuk menghantam dua fasilitas energi.

EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
Seorang wanita duduk di sebuah kafe di Odesa, Ukraina, 22 Oktober 2022. Pasukan Rusia pada 24 Februari memasuki wilayah Ukraina, memulai konflik yang memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Semua infrastruktur non-kritis di pelabuhan Ukraina Odesa tanpa listrik. Rusia menggunakan drone buatan Iran untuk menghantam dua fasilitas energi.

Baca Juga

"Situasi di wilayah Odesa sangat sulit," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video pada Sabtu (10/12/2022) malam.

"Sayangnya, serangannya kritis, jadi butuh lebih dari sekadar waktu untuk memulihkan listrik. Sayangnya, tidak perlu berjam-jam, tapi beberapa hari," ujarnya. 

Juru bicara pemerintah daerah Odesa Serhiy Bratchuk mengatakan, listrik untuk penduduk kota akan dipulihkan dalam beberapa hari mendatang. Sementara pemulihan total jaringan mungkin memakan waktu dua hingga tiga bulan.

Bratchuk mengatakan, posting Facebook sebelumnya oleh pemerintah kawasan itu menyarankan beberapa orang untuk mempertimbangkan evakuasi dan kini telah dihapus. "Tidak ada satu pun perwakilan dari pihak berwenang di wilayah tersebut yang menyerukan evakuasi penduduk Odesa dan wilayah tersebut," kata Bratchuk.

Sejak Oktober, Moskow telah menargetkan infrastruktur energi Kiev dengan gelombang besar serangan rudal dan drone. Beberapa negara pun menyalurkan bantuan untuk mengatasi masalah pemutusan listrik tersebut. 

Teheran membantah memasok drone ke Moskow. Kiev dan sekutu Baratnya mengatakan penyataan itu bohong.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Sabtu   bahwa dukungan militer Iran untuk Rusia kemungkinan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang. Teheran diduga mempertimbangkan pengiriman rudal balistik.

 
Berita Terpopuler