Ashton Kutcher Pernah Terpikir Bunuh Diri Agar Jantungnya Bisa Buat Saudara Kembarnya
Saudara kembar Ashton Kutcher menyandang cerebral palsy dan masalah jantung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ashton Kutcher mengaku sangat menyayangi saudara kembarnya, Michael Kutcher, hingga ia rela melakukan apa saja untuknya. Dalam serial dokumenter Paramount+ terbaru The Checkup with Dr. David Agus, ia bahkan mengaku pernah mempertimbangkan bunuh diri demi memberi jantungnya untuk Michael yang mengalami cerebral palsy dan gangguan jantung.
"Saya berpikir pada diri saya sendiri, 'Kalau donor cari yang cocok, saya cocok'. Jadi sekarang pikiran itu berputar di kepala. Saya seperti, 'Balkon ini terlihat cukup jauh untuk mengambil sesuatu'," kata aktor berusia 44 tahun itu.
Ashton membayangkan berdiri di balkon rumahnya sambil memikirkan bahwa jantungnya cocok untuk kembarannya. Saat itu adalah saat yang tepat untuk menyediakan donor jantung.
"Di mana saya seperti, 'Bagaimana saya bisa seberuntung ini, sementara saudara kembar saya terlahir dengan cerebral palsy, lalu menjalani transplantasi jantung?'," kata suami Mila Kunis itu.
Michael kemudian menemukan seorang pendonor. Dia mengaku bahwa kejadian tersebut membuatnya sangat menghargai keluarganya. "Kamu baru menyadari bahwa pertengkaran yang dilakukan sebagai saudara kandung, dan pertengkaran dengan orang tua dan perilaku anak berusia 13 tahun, bukanlah hanya tentang itu," kata Michael.
"Saya tidak akan pernah lupa melihat dia dan saudara perempuan saya. Saya tidak melihat banyak anak berusia 13 tahun memberi tahu saudara mereka bahwa mereka mencintai satu sama lain. Tetapi bagi saya, itu adalah hal terpenting yang dapat saya lakukan,” kata dia.
Ashton yang juga aktor No Strings Attached itu pun juga memiliki masalah kesehatannya sendiri. Dia menderita vaskulitis hingga mengalami masalah penglihatan yang bisa membuatnya buta.
"Itu melumpuhkan pendengaran saya, membuat saya kehilangan keseimbangan, dan saya tidak bisa berjalan. Saya menderita vaskulitis, yang sangat saya sadari. Ada standar yang biasa kamu lakukan dalam hidupmu, seperti, bisa melihat dengan jelas, lalu tiba-tiba, kamu tidak bisa melihat," ujar Ashton.