IHSG Dibuka Terkoreksi, Saatnya Koleksi Saham Blue Chip Ini

IHSG masih berada dalam trend bearish, selama di bawah 6.955.

Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Rep: Retno Wulandhari Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus berlanjut di awal perdagangan Rabu (7/12/2022). IHSG terkoreksi level 6.835,94 dan terus menjauhi pevel psikologis 6.900.

Baca Juga

BNI Sekuritas memprediksi IHSG berpeluang mengalami pelemahan terbatas untuk rebound pada hari ini. Kondisi tersebut tercermin dari IHSG yang berada dalam kondisi oversold & 200 Day MA. 

IHSG masih berada dalam trend bearish, selama di bawah 6.955. Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic masuk area oversold, di bawah ex support 6.917-6.955, candle lower low. 

“Resistance pada perdagangan Rabu (7/12/2022) berada di 6.917, 6.955, 6.997, 7.024 dengan support: 6.862, 6.837, 6.800, 6.747. Perkiraan range pada hari ini di rentang 6.830 - 6.950,” tulis Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar dalam riset.

Kemarin, sebagian besar bursa regional Asia Pasifik mengalami koreksi mengikuti pergerakan bursa Amerika Serikat (AS) pada malam sebelumnya. Diantara yang mencatat penurunan signifikan adalah IHSG, TSEC Weighed Index, dan Kospi Composite Index.

Hang Seng terkoreksi setelah mencatat kenaikan signifikan pada hari sebelumnya. Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 3,1 persen, sesuai dengan ekspektasi. 

Dari AS, Dow Jones Industrial Average mencatat penurunan yang signifikan sebesar 1,03 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 1,44 persen. Sementara Nasdaq melemah lebih dalam sebesar 2,00 persen.

Koreksi yang terjadi pada indeks terkait dengan kekhawatiran terhadap resesi. Sektor media dan perbankan mengalami penurunan. AS melaporkan defisit neraca perdagangan 78,2 miliar dolar AS pada Oktober 2022.

Berikut merupakan saham rekomendasi BNI Sekuritas untuk perdagangan hari ini:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Resist: Rp 8.750, Rp 8.900, Rp 9.075, Rp 9.200. 

Support: Rp 8.575, Rp 8.375, Rp 8.200, Rp 8.025.

Rekomendasi: AKUMULASI BUY target Rp 8.800, Rp 9.000. Stop loss di bawah Rp 8.350.

2. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Resist: Rp 3.650, Rp 3.720, Rp 3.820, Rp 3.960. 

Support: Rp 3.550, Rp 3.460, Rp 3.350, Rp 3.270. 

Rekomendasi: AKUMULASI BUY target Rp 3.720, Rp 3.820. Stop loss di bawah Rp 3.250

Baca juga : Harga Minyak Dunia Naik, Investasi Hulu Migas Indonesia Diprediksi Melonjak 20 Persen

3. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 

Resist: Rp 2.060, Rp 2.100, Rp 2.150, Rp 2.220. 

Support: Rp 2.000, Rp 1.970, Rp 1.930, Rp 1.875. 

Rekomendasi: BUY Rp 2.000- Rp 2.030 target Rp 2.100, Rp 2.150. Stop loss di bawah Rp 1.950.

4. PT Aneka Tambang Tbk  (ANTM)

Resist: Rp 1.995, Rp 2.040, Rp 2.100, Rp 2.145. 

Support: Rp 1.940, Rp 1.910, Rp 1.870, Rp 1.835. 

Rekomendasi: BUY Rp 1.910 - Rp 1.940, target Rp 1.995, Rp 2.050. Stop loss di bawah Rp 1.870

5. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Resist: Rp 3.840, Rp 3.880, Rp 3.930, Rp 4.000.

Support: Rp 3.780, Rp 3.730, Rp 3.670, Rp 3.590. 

Rekomendasi: AKUMULASI BUY target Rp 3.880, Rp 3.910. Stop loss di bawah Rp 3.700.

6. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

Resist: Rp 1.660, Rp 1.685, Rp 1.725, Rp 1.800. 

Support: Rp 1.625, Rp 1.600, Rp 1.560, Rp 1.480. 

Rekomendasi: BUY Rp 1.630- Rp 1.640 target Rp 1.685, Rp 1.700. Stop loss di bawah Rp 1.550.

Baca juga : OJK: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Rp 226,49 Triliun per November 2022

 
Berita Terpopuler