Status Gunung Semeru Meningkat Jadi Awas 

PVMBG mengimbau warga menjauhi Gunung Semeru dalam radius delapan kilometer.

ANTARA/Seno
Gunung Semeru mengeluarkan asap yang tampak dari Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/6/2022). Status Gunung Semeru mulai dinaikkan dari siaga (level III) menjadi awas (level IV).
Rep: Wilda Fizriyani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Status Gunung Semeru mulai dinaikkan dari siaga (level III) menjadi awas (level IV). Peningkatan status ini terhitung mulai Ahad (4/12/2022) pukul 12.00 WIB.

Baca Juga

Dengan adanya peningkatan status tersebut, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Hendra Gunawan merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius delapan kilometer (km) dari puncak. "Dan (tidak melakukan aktivitas) di sektoral arah Tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 kilometer dari puncak," ucap Hendra dalam keterangan resminya kepada Republika.co.id, Ahad.

Sementara itu, Petugas Pemantauan Gunung Api (PGA) Semeru, Mukdas Sofian mengatakan dalam laporan resminya bahwa gunung Semeru mengalami lima kali gempa letusan/erupsi pada periode Ahad pukul 06.00 sampai 12.00 WIB. Amplitudo gempa ini sekitar 40 milimeter (mm) sedangkan lama gempanya 50 sampai 100 detik.

Di samping itu, Mukdas juga mengatakan, gunung berketinggian 3.676 mdpl tersebut mengalami satu kali gempa Awan Panas Guguran (APG). "Dengan amplitudo 40 mm," kata dia menambahkan.

Ada pun terkait laporan pengamatan visual, gunung api masih terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Sementara itu, untuk asap kawah gunung tidak teramati dengan baik.

 

 
Berita Terpopuler