Ingin Turunkan Kolesterol? 5 Cara Alami Ini Bisa Membantu Anda

Masalah kolesterol tinggi tidak boleh disepelekan.

Pixnio
Olahraga (ilustrasi). Cleveland Clinic merekomendasikanjalan cepat, lari, bersepeda, berenang, dan yoga untuk menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kebugaran.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi menyebabkan sekitar 4,4 juta kematian setiap tahun, menurut World Heart Federation. Oleh karena itu, masalah kolesterol tinggi tak boleh disepelekan.

Kolesterol merupakan senyawa seperti lilin, semacam lemak yang ada di dalam darah. Keberadaan kolesterol dibutuhkan oleh tubuh agar bisa berfungsi secara sehat, seperti untuk membangun sel yang sehat dan menghasilkan vitamin.

Akan tetapi, kolesterol dalam kadar yang tinggi bisa memicu terjadinya masalah kesehatan serius dan bahkan mengancam jiwa. Beberapa masalah yang mungkin terjadi akibat kolesterol tinggi adalah serangan jantung dan strok.

Kabar baiknya, beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Berikut ini adalah lima perubahan gaya hidup tersebut, seperti dikutip dari EatThis, Ahad (27/11/2022).

Olahraga
Rutin berolahraga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol "jahat" atau LDL. Kolesterol LDL merupakan jenis kolesterol yang bisa membahayakan jantung bila menumpuk di dinding pembuluh darah.

Baca Juga

Kolesterol. - (Republika)

Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan Cleveland Clinic untuk menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kebugaran adalah jalan cepat, lari, bersepeda, berenang, dan yoga.

"Target optimalnya adalah melakukan sekitar 200 menit olahraga per pekan," jelas Section Head for Preventive Cardiology and Cardiac Rehabilitation di Cleveland Clinic, Leslie Cho MD.

American Heart Association juga kerap menganjurkan pasien kolesterol tinggi untuk berolahraga secara rutin. Anjuran ini menjadi semakin digaungkan di masa pandemi, mengingat selama masa pandemi sebagian orang menjadi lebih jarang bergerak.

"Strategi pengobatan pertama untuk para pasien ini seharusnya adalah perubahan gaya hidup sehat, dimulai dari meningkatkan aktivitas fisik," ujar Bethany Barone Gibbs PhD.

Kelola stres
Stres kronis atau stres yang berlangsung dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kolesterol tinggi. Hal ini bisa terjadi karena stres yang tak terkelola dapat meningkatkan kadar kortisol. Peningkatan kortisol dapat memicu terjadinya kolesterol tinggi.

"Stres akan membuat kolesterol Anda naik," jelas ahli kardiologi preventif dari Mayo Clinic, Stephen Kopecky MD.

Ada beberapa trik mengelola stres yang bisa dilakukan. Sebagian di antaranya adalah meditasi, yoga, terapi perilaku kognitif. Pilih metode yang paling sesuai untuk mengelola stres.

Baca juga : Perkuat Imun Tubuh dengan Melakukan Detoks Pencernaan

 

 

 

Konsumsi makanan yang menyehatkan jantung
Beragam pola makan yang menyehatkan jantung bisa membawa manfaat dalam pengelolaan kadar kolesterol. Pengaturan pola makan yang dipilih tidak harus rumit dan memakan banyak waktu atau mahal. Beragam pola makan yang menyehatkan jantung bisa disesuaikan dengan preferensi, gaya hidup, hingga budaya.

Tanda kolesterol tinggi dapat terlihat di kaki. - (Republika)


Sebagai tambahan, Direktur Medis Houston Methodist Primary Care Group Same Day Clinics, Dr Joshua Septimus, juga mengungkapkan ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena bisa berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol. Jenis makanan tersebut adalah makanan olahan dan rafinasi, seperti makanan siap saji, daging olahan beku, dan makanan kemasan.

Jauhi rokok
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan abhwa kebiasaan merokok bertanggung jawab atas 480 ribu kematian di Amerika Serikat per tahun. Salah satu dampak tak menyehatkan dari kebiasaan merokok adalah dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Orang yang terbiasa merokok memiliki risiko strok empat kali lebih tinggi dibandingkan non perokok.

Jaga berat badan ideal
Kegemukan dan obesitas bisa membawa banyak risiko masalah kesehatan, termasuk risiko kolesterol tinggi. Harvard Health mengungkapkan bahwa lemak berlebih berkaitan dengan kadar LDL dan trigliserida yang tinggi serta kadar kolesterol "baik" atau HDL yang rendah.

"(Kegemukan atau obesitas) mengganggu responsivitas tubuh terhadap insulin, meningkatkan kadar gula darah dan kadar insulin," ujar Harvard Health.

Baca juga : Gejala dan Pengobatan Multiple Myeloma, Kanker yang Diderita Ratu Elizabeth II

 
Berita Terpopuler