Berkuasa 93 Tahun, Ini Daftar Penguasa Dinasti al-Murabitun

Dinasti al-Murabitun memegang tampuk kekuasaan hampir sekitar 93 tahun lamanya.

static.travel.usnews.com
Koubba Ba
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Dinasti al-Murabitun memegang tampuk kekuasaan hampir sekitar 93 tahun lamanya. Selama periode itu terdapat enam orang penguasa yang memerintah, yaitu Abu Bakar bin Umar, Yusuf bin Tasyfin, Ali bin Yusuf, Tasyfin bin Ali, Ibrahim bin Tasyfin, dan Ishak bin Ali.

Baca Juga

Berikut di antaranya:

- Abu Bakar bin Umar

Sejarawan klasik Muslim, Ibnu Kasir, dalam bukunya al-Bidayah wa an-Nihayah, pada jilid XII menyatakan bahwa Abu Bakar bin Umar adalah seorang panglima yang disegani. Ketika berperang ia menyertakan 500 ribu tentara. Kualitas imannya dinilai sangat tinggi dan ia menerapkan hukum Islam bagi masyarakatnya. Kendati memiliki wilayah kekuasaan yang luas, ia tetap tunduk kepada penguasa Abbasiyah hingga akhir hayatnya. Ia meninggal dalam salah satu pertempuran dengan leher yang ditembus tombak pada 480 H/1087 M di Sudan.

Ensiklopedia Islam  terbitan PT Ichtiar Baru Van Hoeve (IBVH) menyebutkan bahwa Abu Bakar merupakan tokoh Murabitun yang pertama kali mengembangkan sistem kesultanan di bawah kepemimpinan orang-orang Murabitun. Ia mulai memerintah tahun 448 H/1056 M. Ketika berkuasa, Abu Bakar berhasil memperluas wilayah kekuasaan Dinasti al-Murabitun hingga mencakup kota-kota besar di wilayah Sahara Magribi (sekarang Maroko).

 

 

- Yusuf bin Tasyfin

Posisi kosong yang ditinggalkan Abu Bakar kemudian diisi oleh Yusuf bin Tasyfin. Ia dibaiat sebagai amir atau penguasa Al-Murabitun di Maghribi menggantikan Abu Bakar pada tahun 453 H/1061 M. Sebagian penulis sejarah menyatakan bahwa ia adalah raja pertama Dinasti Al-Murabitun karena dialah pemimpin pertama yang terkenal dan mampu bertahan di atas tampuk pemerintahan selama hampir 50 tahun (453 H/1061 M-500 H/1107 M).

Sejarawan Ibnu Asir dalam bukunya yang sangat monumental, al-Kamil fi at-Tarikh, jilid VIII mengungkapkan bahwa Ibnu Tasyfin adalah seorang yang teguh beragama, orang yang murah hati, tegas dalam bertindak, dan politikus yang ulung. Sebagai pemimpin kaum Muslimin, sosoknya dikenal sangat baik terhadap rakyatnya, tidak pernah mengambil harta selain zakat, dan selalu menjalankan sunah dan syariat. 

Pada masa Yusuf bin Tasyfin-lah kejayaan Dinasti al-Murabitun tercapai. Akan tetapi, setelah ia wafat, pemerintahan al-Murabitun pun semakin lemah dan akhirnya runtuh di tangan golongan al-Muwahiddun. Dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Khilafah, disebutkan bahwa pada masa pemerintahannya telah terjadi peperangan yang hebat melawan orang Kristen Spanyol.

 Dengan kekuatan 100 kapal laut, 7.000 tentara berkuda, dan sejumlah besar pasukan lainnya, ia menyeberang ke Andalusia (Spanyol). Sementara pasukan musuh yang harus ia hadapi mencapai 50 ribu orang. Peperangan dahsyat pun terjadi pada 12 Rajab 479 H/23 Oktober 1086 yang berakhir dengan kekalahan Alfonso VI, raja Leon dan Castilla, dan terbunuhnya sebagian besar tentara musuh.

 

 

- Ali bin Yusuf

Ketika Yusuf bin Tasyfin meninggal dunia, ia mewariskan kekuasaannya kepada anaknya, Ali bin Yusuf bin Tasyfin. Warisan tersebut berupa satu wilayah kerajaan yang luas dan besar yang terdiri atas negeri-negeri di Maghrib, bagian Afrika, dan Spanyol. Ali memerintah dari tahun 500 H/1107 M hingga 537 H/1143 M.

Saat berkuasa, Ali melanjutkan kebijakan politik pendahulunya dan berhasil mengalahkan anak Alfonso VI pada tahun 1108. Selanjutnya, ia menyeberang ke Andalusia dan merampas Talavera de la Rein. Sementara seorang keponakannya, Mazdali, melakukan serangan ke Oreja dan Zorila, namun ia dapat dikalahkan, bahkan terbunuh di Mastava. Ali menyeberang ke Andalusia untuk ketiga kalinya pada tahun 511 H/1117 M. Kemudian, ia menyerang Lambra meskipun tidak berhasil menaklukkannya.

Masa pemerintahannya merupakan titik awal keruntuhan Dinasti al-Murabitun yang ditandai dengan terjadinya perang saudara di Cordoba. Kemudian, kekalahan yang dialami Ali dalam pertempuran yang terjadi di Cuhera tahun 522 H/1129 M. Selepas kekalahan itu, ia mengangkat anaknya, Tasyfin bin Ali, menjadi gubernur Granada dan Almeria. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan moral kaum al-Murabitun di samping untuk mempertahankan serangan dari Raja Alfonso VII. 

Tak hanya serangan dari pasukan Raja Alfonso VII, wilayah kekuasaan Dinasti al-Murabitun semasa pemerintahan Ali bin Yusuf juga mendapat serangan dari kelompok yang kemudian dikenal sebagai golongan al-Muwahiddun di bawah pimpinan Abdul Mukmin bin Ali. Ketika Ali bin Yusuf terbunuh pada tahun 537 H/1143 M, kekuasaannya beralih kepada putranya yang bernama Tasyfin bin Ali.

 

Masa kekuasaan Dinasti al-Murabitun akhirnya habis, setelah  pada 541 H//1146 M, benteng al-Murabitun di Kota al-Marakisy jatuh ke tangan Dinasti al-Muwahiddun. 

 
Berita Terpopuler