Syukur Para Penyintas Gempa Tetap Bisa Shalat Jumat dalam Kondisi Darurat

Para penyintas gempa Cianjur shalat jumat di pengungsian karena masjid mereka rusak.

Republika/Riga Nurul Iman
Suasana shalat Jumat pertama pasca gempa di lokasi pengungsian Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur dan Masjid Agung Cianjur, Jumat (25/11/2022).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Riga Nurul Iman, Antara

Baca Juga

Suasana shalat Jumat pertama pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur dinaungi rasa sedih dan keprihatinan. Warga terdampak gempa yang masjidnya rusak terpaksa melaksanakan ibadah shalat Jumat di lokasi pengungsian.

 

Kondisi itu seperti yang terlihat di lokasi pengungsian Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jumat (25/11/2022). Seratusan warga yang mengungsi tampak khusyu melaksanakan ibadah shalat Jumat di ruang terbuka.

 

Materi khutbah halat Jumat juga kebanyakan membahas materi mengenai hikmah dari musibah bencana. Terutama untuk evaluasi agar meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

"Alhamdulillah masih bisa shalat Jumat meskipun dengan kondisi memprihatinkan," ujar salah seorang warga Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Iwan (36).

Shalat Jumat merupakan kewajiban umat Islam yang harus tetap dijalankan dalam kondisi apa pun. Ia pun bersama warga lainnya juga turut mendoakan warga yang meninggal dunia akibat musibah gempa bumi.

"Semoga bencana ini segera berlalu dan warga bisa beraktivitas normal kembali," cetus dia.

Selain di lokasi pengungsian, sebagian warga berbaur dengan petugas gabungan evakuasi dan logistik melaksanakan shalat Jumat di Masjid Agung Cianjur. Lokasi masjid itu berada dekat dengan posko utama penanganan bencana Cianjur yakni Pendopo Kabupaten Cianjur.

Selepas shalat Jumat, ribuan jamaah juga langsung melaksanakan Shalat Ghaib untuk para korban gempa bumi yang meninggal dunia di Cianjur. Momen ini untuk mendoakan para korban bencana.

"Musibah gempa ini menyiratkan makna untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,'' ujar khatib Shalat Jumat di Masjid Agung Cianjur, Suhendar dalam kutbahnya.

Inti khutbah, khatib berpesan agar berempati dan berduka atas musibah ini dan Allah akan memudahkan urusan di dunia dan akhirat jika saling membantu. Dalam ceramahnya juga disampaikan korban bencana juga harus sabar dalam menghadapi ujian ini dan evaluasi agar bertobat dari segala dosa.

Salah seorang jemaah masjid, Ramdan (27) mengatakan, hikmah dari bencana ini semakin memperkuat kebersamaan untuk saling membantu. Di mana bantuan datang dari berbagai daerah ke Cianjur baik tenaga maupun logistik.

 

Warga penyintas gempa Cianjur di Kampung Banjar Pinang, Desa Cijendil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, juga menggelar shalat Jumat dalam suasana keharuan. Di lapangan warga yang terdiri atas pria dewasa, lansia, hingga anak-anak bergabung melaksanakan shalat berjamaah bersama Tim SAR Brimob dan Basarnas.

Shalat dipimpin Usman Sumilar yang dituakan oleh masyarakat setempat dengan muazin Bripda Iqbal, bilal Ipda Rasnawi, dan khatib Aiptu Zikron Abdillah. Dalam Khutbah Jumat itu, khatib mengajak masyarakat untuk bertawakal dan sabar dalam menjalankan takdir Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 156, "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-NYA lah kami kembali)".

"Musibah dan ujian Allah datang silih berganti tidak ada putusnya harus jadikan bangsa yang sabar," kata khatib.

Shalat Jumat digelar dua rakaat dilanjutkan dengan shalat gaib. Warga dan tim SAR mendoakan warga yang menjadi korban gempa.

Ibadah shalat Jumat ditutup dengan berselawat dan saling bersalaman. Adnan (54), salah satu warga tampak haru menyelesaikan shalat.

"Ada keharuan terasa, melaksanakan shalat berjamaah dalam situasi seperti ini," kata Adnan.

Adnan mengatakan, warga tidak bisa melaksanakan shalat di Masjid Umar Bin Khatab karena rusak berat. Ada puluhan warga yang mengungsi dengan kondisi rumah rusak berat hingga ringan. Satu warga dinyatakan meninggal dunia.

 

Hingga Jumat upaya pencarian terhadap korban bencana gempa Cianjur terus dilakukan. Pada hari ini ditemukan sebanyak 17 jenazah di wilayah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

"Hari ini total ditemukan sebanyak 17 jenazah, sehingga jumlah yang meninggal akibat gempa Cianjur menjadi sebanyak 310 orang," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jumat sore.

"Untuk kerugian materiil tidak banyak bergeser terkait rumah rusak dan untuk klasifikasi nantinya ada asesmen dari tim bekerja di lapangan baik Kementerian PUPR, pemda dan perguruan tinggi, BPBD, dan BNPB," kata Suharyanto, menambahkan.

Sementara untuk infrastruktur sekolah bertambah menjadi 363 sekolah, 144 tempat ibadah, faskes 3 unit, dan 16 gedung kantor. Untuk pendistribusian logistik lanjut Suharyanto, pendistribusiannya langsung ke pengungsi oleh organisasi masyarakat diizinkan dengan pengawaalan kepolisian.

Langkah ini mencegah terjadinya insiden pengadangan oleh warga seperti potongan rekaman video yang beredar viral. Per hari ini pun lanjut Suharyanto, pihaknya mendata ulang titik pengungsian.

Di mana, berhasil disurvei menemukan ada 110 titik tempat pengungsian baik terpusat besar 200 hingga 500 orang baik hanya lima hingga 10 orang terpencar di 15 kecamatan. Lokasi pengungsian ini membutuhkan strategi tenaga dan kekuatan ekstra pendistibusian logistik ke depan semakin baik.

 

Harapanya semua masyarakat Cianjur yakni 60 ribu pengungsi bisa terlayani. Bahkan kini didata nama dan umur misalnya 650 orang ibu hamil, 34 orang penyandang disabilitas dan 21.071 orang pengungsi petempuan. Data ini berkembang karena akan terus dilakukan pendataan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan pasokan logistik aman kepada para pengungsi korban gempa Cianjur. Salah satunya dengan langsung membagikan logistik seperti piza kepada warga korban pengungsian di Kampung Awilarangan, Desa Benjot, Kwcamatan Cugenang, Jumat (25/11/2022).

 

"Hari ini fokus urusan nyawa masih ada 30 an korban yang belum ditemukan,'' ujar gubernur yang sering disapa Kang Emil kepada wartawan.

Emil menuturkan, urusan yang lain menunggu pada evakuasi karena masih banyak warga hilang dan pasokan logistik kepada warga korban bencana. Setelah semua tertangani, maka selanjutnya urusan sekolah dan lain lain rekonstruksi.

Lebih lanjut Emil menuturkan, kondisi pengungsian saat ini jauh lebih baik dan satu komando posko di pendopo Kabupaten Cianjur. Selain itu ada pengungsian dibangun TNI dan lainnya yang kondisinya bagus.

Sebelumnya, Emil meminta warga tidak mengadang pasokan bantuan di jalanan. Ia mengingatkan, aksi pengadangan akan ditindak petugas di lapangan.

"Lima orang sudah ditangkap yang mengadang bantuan-bantuan dan motivasinya sebagian stres merasa bantuan tidak merata,'' ujar Emil di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jumat (25/11/2022).

 

 

 

Infografis Serius Sikapi Potensi Tsunami Akibat Megathrust - (Republika)

 
Berita Terpopuler