Jokowi Beri Bantuan ke Pengungsi Gempa Cianjur

Jokowi memberikan kepada bapak-bapak sarung dan kepada ibu-ibu mukena.

Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat meninjau wilayah terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak gempa bumi dalam kunjungannya ke Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Jokowi juga menyapa sekaligus memberikan bantuan kepada para pengungsi korban gempa magnitudo 5,6 tersebut.

Baca Juga

"Ini untuk yang bapak-bapak ada sarung, ibu-ibu ada mukena. Semua dapat," ujar Jokowi kepada para pengungsi di tempat pengungsian Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, dikutip dari siaran pers Istana.

Jokowi juga meminta para pengungsi untuk sabar dalam menghadapi cobaan bencana alam ini. Ia menjelaskan, pemerintah akan segera memberikan sejumlah bantuan kepada para pengungsi yang rumahnya mengalami kerusakan.

"Semuanya sabar. Pemerintah akan segera (memberikan bantuan) nanti bisa dibangun sendiri, bisa dibangunkan oleh pemerintah, nanti akan segera dilaksanakan kalau sudah situasinya mereda," kata Jokowi.

Sementara itu, Ade Supriadi, Ketua RW 02 di Desa Cijedil, mengaku bersyukur atas kehadiran Jokowi di wilayah tersebut. "Saya sangat sangat bersyukur karena kampung saya bisa dikunjungi oleh Bapak Presiden langsung ke wilayah saya," ucap Ade.

Ade juga mengungkapkan bahwa Jokowi turut memberikan bantuan sebesar Rp 5 juta untuk seluruh warga guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Peruntukannya yaitu buat kebutuhan seluruh warga RW 02, baik itu buat beli sampo, sabun, pasta gigi, dan kebutuhan-kebutuhan yang lainnya," kata Ade.

Ade pun berharap pemerintah dapat segera melakukan pembangunan terhadap rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa bumi. Menurut Ade, hampir 90 persen rumah warga yang ada di wilayah tersebut mengalami kerusakan.

"Besar harapan pembangunan untuk rumah tersebut yang sudah hancur. Karena dari sekian ribu banyak rumah di sini, yang hancur itu bisa dikatakan 90 persen, yang rusak berat," ujar dia.

 

 

 
Berita Terpopuler