Konsumsi Terlalu Banyak Vitamin D, Apa Bahayanya?

Seorang pria dirawat di rumah sakit setelah over dosis vitamin D.

www.freepik.com.
Vitamin D (ilustrasi). Keracunan vitamin D sering muncul dengan berbagai gejala.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vitamin D memiliki peran yang tak terbantahkan untuk kesehatan, termasuk menjaga kesehatan tulang dan otot. Akan tetapi, kelebihan vitamin D juga bukan kabar baik bagi tubuh. Konsumsi berlebihan suplemen vitamin D, misalnya, bisa membawa dampak buruk.

Efek demikian terungkap dalam sebuah studi kasus yang menunjukkan seorang pria keracunan akibat asupan berlebihan vitamin D. Penelitian yang terbit di British Medical Journal itu menyarankan agar berhati-hati dalam konsumsi suplemen dan harus sesuai dengan dosis yang disarankan.

Seorang pria paruh baya yang disoroti diketahui memulai perawatan suplemen (gabungan berbagai produk, mulai dari vitamin D hingga taurin) setelah berkonsultasi dengan ahli gizi swasta. Dia diinstruksikan untuk mengonsumsi lebih dari 20 produk suplemen makanan dengan dosis tinggi, dengan asupan vitamin D 150.000 unit internasional (IU) sehari.

Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), kebanyakan orang dewasa seharusnya hanya mengonsumsi 400 IU vitamin D setiap hari, yang setara dengan 10 mikrogram. Kombinasi aneka suplemen membuat pria tersebut mengalami gejala seperti muntah, mual, sakit perut, kram kaki, tinitus, dan mulut kering.

Dia juga mengalami rasa haus yang meningkat, diare, dan penurunan berat badan sekitar 12,7 kilogram. Usai berhenti mengonsumsi produk, tanda-tanda tadi tetap ada. Akhirnya, pria itu dirawat di rumah sakit setelah berjuang melawan gejala tidak nyaman selama hampir tiga bulan.

Serangkaian tes darah awal mengungkapkan pria itu mengalami peningkatan kadar kalsium dan keracunan vitamin D, di samping masalah lainnya. Tim peneliti menjelaskan bahwa keracunan vitamin D sering muncul dengan berbagai gejala dan tanda serupa pada pasien itu.

Konsekuensi utama dari masalah pasien tersebut adalah penumpukan kalsium dalam darah, yang juga dikenal sebagai hiperkalsemia. Kelebihan kalsium dapat memicu tanda-tanda yang mirip dengan yang dialami pria tersebut, termasuk mual dan muntah.

Baca Juga

Menurut laporan kasus, tanda-tanda keracunan vitamin D lainnya yang harus diwaspadai meliputi rasa kantuk terus-menerus, kebingungan, dan apati (sikap minim emosi dan cuek). Ada juga gejala psikosis, depresi, pingsan, kehilangan selera makan, sembelit, serta tukak lambung.

Pasien bisa pula mengalami pankreatitis, tekanan darah tinggi, serta gangguan atau kehilangan pendengaran. Perawatan yang biasa dilakukan termasuk menghentikan penggunaan vitamin D dan membatasi asupan kalsium. Dokter mungkin akan meresepkan cairan dan obat intravena, seperti kortikosteroid atau bifosfonat.

Pria paruh baya yang ditinjau pada studi mendapat resep bifosfonat oral yang harus terus dia konsumsi setelah keluar dari rumah sakit. Meskipun laporan kasus ini menyoroti potensi risiko yang menyertai suplemen diet, konsumsi suplemen vitamin D selama musim gugur dan musim dingin di sejumlah negara yang tidak mendapat siraman sinar matahari tetap direkomendasikan.

Penduduk di negara-negara tersebut diimbau agar mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen harian yang mengandung 10 mikrogram vitamin D, sebab asupan dari makanan dan sinar matahari tak mencukupi. Pasalnya, kekurangan vitamin D juga dapat memicu risiko kelainan bentuk tulang, nyeri tulang, dan masalah lainnya, dikutip dari laman Express, Rabu (23/11/2022).

 
Berita Terpopuler