Inggris Vs Iran: Akankah Harry Kane Tetap Nekat Kenakan Ban Kapten Pelangi?

Harry Kane tetap menginginkan mengenakan ban kapten 'OneLove' pada laga vs Iran.

AP/Abbie Parr
Penyerang Inggris Harry Kane berbicara kepada media saat konferensi pers di Pusat Konvensi Nasional Qatar menjelang pertandingan sepak bola Piala Dunia grup B antara Inggris dan Iran, di Doha, Qatar, Ahad, 20 November 2022.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Andri Saubani, Rahmat Fajar, Antara

Baca Juga

Para pemain timnas Inggris memastikan akan berlutut sebelum kick-off pada laga perdana Grup B Piala Dunia 2022 melawan Iran pada Senin (21/12/2022) malam WIB. Namun, sang kapten Harry Kane harus memutuskan apakah dia akan tetap mengenakan ban kapten  'OneLove' bercorak pelangi yang merupakan simbol dukungan atas komunitas LGBT meski dalam ancaman sanksi dari FIFA.

 

Seperti dilaporkan the Guardian, Senin, para wasit laga Piala Dunia sepertinya tidak memiliki opsi selain memperingatkan para kapten yang mengenakan ban kapten 'OneLove' di Qatar. FIFA bahkan dikabarkan akan mengirim petugas ke ruang ganti pemain sebelum laga untuk melarang penggunaan ban kapten 'OneLove'.

Inggris dan Wales sebelumnya telah berencana menolak permintaan FIFA. Harry Kane dan Gareth Bale pun menegaskan akan menggunakan ban kapten pelangi di Piala Dunia Qatar. 

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada September telah menyurati FIFA soal rencana itu, namun tidak mendapatkan respons. FA mengindikasikan bahwa timnas Inggris bersiap untuk menerima sanksi denda dan sejauh ini telah mencari info apakah Kane akan mendapatkan sanksi kartu dari wasit jika mengenakan ban kapten 'OneLove' pada laga kontra Iran.

 

Dalam keterangan pers sebelum laga, Kane menekankan keinginannya menggunakan ban kapten 'OneLove' pada laga melawan Iran. "Kami sebagai tim, staf dan organisasi jelas menginginkan mengenakan ban kapten itu," kata Kane.

"Saya tahu FA saat ini sedang berbicara dengan FIFA dan saya yakin akan ada keputusan besok (hari ini) menjelang laga," imbuhnya.

Pelatih timnas Inggris pun mengamini pernyataan Southgate. Ia pun berharap keputusan antara FA dan FIFA bisa diambil sebelum kick-off. "Posisi kami jelas (mendukung LGBT), semoga semuanya (masalah) bisa teratasi sebelum laga," kata Southgate.

Lewat aksi berlutut sebelum kick-off, timnas Inggris berusaha mendemonstrasikan aksi melawan diskriminasi. Sebelum latihan pada Ahad (20/12/2022), the Three Lions telah mendiskusikan hal ini.

"Kami merasa harus melakukannya. Itu adalah pesan yang kuat untuk dunia, khususnya anak muda."

Menurut laporan Telegraph, dilansir dari Vanguardngr, Senin (21/11), FA telah diberitahu oleh FIFA bahwa pemain tak diizinkan mengenakan ban kapten 'OneLove' karena dianggap melanggar peraturan di Qatar. Laporan tersebut menyatakan bahwa FIFA telah mengadakan pertemuan dengan ofisial tim pada Ahad (20/11/2022).

“Ada kekhawatiran di antara beberapa negara Eropa yang telah berjanji untuk mengenakan ban kapten di Qatar bahwa kapten tim dapat dikenakan kartu kuning segera setelah pertandingan dimulai, meskipun hal itu belum disampaikan kepada para pemain,” demikian artikel Telegraph.

Pada laga lain, Wales juga melanjutkan rencana untuk Gareth Bale mengenakan ban kapten pelangi pada laga melawan Amerika Serikat. Dan Presiden Sepak Bola Jerman (DFB) Bernd Neuendorf, sebelumnya mengatakan, bahwa Jerman pun bersiap akan sanksi denda jika Manuel Neuer mengenakan ban kapten itu pada laga melawan Jepang.

Namun, DFB mengaku khawatir Neuer disanksi kartu. Alasannya, dua kartu kuning dalam dua laga bisa berakibat pada larangan bermain bagi seorang pemain pada laga berikutnya.

Kapten timnas Belanda, Virgil van Dijk juga mengaku khawatir akan konsekuensi mengenakan ban kapten pelangi pada laga melawan Senegal malam nanti. Namun, ia menegaskan tetap akan mengenakan ban kapten pelangi.

“Jika saya mendapatkan kartu kuning, kami akan mendiskusikannya karena saya tidak mau bermain jika terkena kartu kuning," kata Van Dijk.

 

 

 

 

Pratinjau Inggris Vs Iran

Inggris akan mengawali penampilannya dalam Piala Dunia 2022 di Qatar dengan meladeni Iran di Stadion Internasional Khalifa, Senin malam WIB. Inggris sepertinya akan langsung memasang formasi terkuatnya, karena runner-up Euro 2020 ini tak mau melanjutkan tren buruk dalam enam pertandingan terakhirnya dan sebaliknya ingin tancap gas dengan kemenangan yang membuat langkah berikutnya mereka semakin mudah.

Tetapi, Southgate tak akan mau mengambil risiko dengan tetap menjaga timnya mempertahankan catatan clean sheetPertahahan yang solid adalah salah satu bagian yang penting dalam sukses Inggris di bawah nakhoda Gareth Southgate yang empat tahun lalu mencapai semifinal Piala Dunia 2018 di Rusia dan kalah adu penalti dalam final Euro 2020 melawan Italia.

Diberkati oleh skuad yang kuat di semua lini, Inggris akan tancap gas dalam laga pembuka Grup B ini, tanpa meremehkan lawannya yang dilatih Carlos Queiroz itu yang menempati urutan ke-20 dalam peringkat FIFA. Namun, Inggris membutuhkan kreativitas dan organisasi pertahanan yang padu sehingga hasil buruk dalam enam pertandingan Nations League belum lama ini yang tanpa sekalipun menang, tidak terulang pada fase awal Piala Dunia.

Sebaliknya sebagai tim dengan peringkat paling rendah di Grup B, Tim Melli seharusnya menjadi lawan yang tak akan sulit ditaklukkan Three Lions. Tetapi, dalam beberapa bulan terakhir Iran telah membuktikan diri sebagai tim yang tidak mudah menyerah.

Pasukan Carlos Queiroz memenangkan 15 dari 20 pertandingan terakhirnya dalam semua kompetisi. Mereka hanya kalah dua kali dalam kurun tiga tahun terakhir.

Pun dalam beberapa pertandingan persahabatan belum lama ini, Iran bahkan menggulingkan Uruguay yang sudah pasti tak diabaikan oleh Gareth Southgate. Inggris harus mencari akal dalam membongkar fondasi pertahanan Iran dan sekaligus mencegah pemain-pemain sayap melancarkan serangan balik yang cepat.

Bagi Iran sendiri, pertemuan pertamanya dengan Inggris menjadi momen kebanggaan nasional yang menjadi pembuka sukses yang sebelum ini tak pernah mereka capai, yakni lolos fase grup. Pemain sayap, Alireza Jahanbakhsh menegaskan bahwa rekan-rekan satu timnya hanya fokus berusaha melewati fase grup yang jika terjadi maka akan menjadi yang pertama bagi Iran.

Jahanbakhsh juga siap membuat rekan-rekan sebangsanya bangga dan kemudian bergembira di tengah krisis politik yang melanda Iran.

"Pada akhirnya ketika sepak bola menyatu, kita bisa menciptakan kegembiraan, kita bisa membuat orang-orang bahagia," kata dia seperti dikutip Reuters.

 

 

Prediksi starting XI:

Inggris (4-2-3-1): Jordan Pickford; Kieren Trippier, John Stones, Harry Maguire, Luke Shaw; Declan Rice, Jude Bellingham; Raheem Sterling, Mason Mount, Phil Foden; Harry Kane

Iran (4-3-3): Alireza Beiranvand; Sadegh Moharrami, Hossein Kananizadegan, Shoja Khalilzadeh, Abolfazi Jalali; Saman Ghoddos, Saeid Ezatolahi,Ehsan Hajsafi; Alireza Jahanbakhsh, Mehdi Taremi, Mehdi Torabi

Statistik penting kedua tim:

  • Kedua tim tak pernah bertemu dalam pertandingan kompetitif sehingga pertemuan Senin 21 November ini adalah yang pertama bagi mereka.
  • Baik Inggris maupun Iran lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 setelah menjuarai grup dalam zona kualifikasi masing-masing.
  • Inggris tak pernah menang dalam lima pertandingan terakhirnya termasuk kalah dua kali dari Italia, sedangkan Iran memenangkan tiga dari lima laga terakhirnya termasuk menumbangkan Uruguay 1-0.
  • Iran untuk ketiga kali berturut-turut lolos dalam tiga Piala Dunia terakhir dan total lima kali lolos tapi tak pernah lebih dari fase grup.
  • Inggris sudah 16 kali mengikuti putaran final Piala Dunia dan baru sekali menjuarainya pada 1966.
  • Iran mencetak 49 gol dan kebobolan delapan gol dalam kualifikasi zona Asia, serta memenangkan 14 dari 18 pertandingan untuk bisa lolos ke Qatar.
  • Iran tika kali berturut-turut menjuarai Piala Asia dalam kurun 1968-1976.
  • Inggris memenangkan delapan dari 10 pertandingan kualifikasinya dengan mencetak 39 gol dan hanya kemasukan tiga gol.

 

Striker timnas Inggris, Harry Kane. - (Republika.)

 
Berita Terpopuler