Pil KB, Apa Kaitannya dengan Risiko Kanker Payudara?

Hormon estrogen ada dalam pil KB kombinasi yang juga berisi progesteron.

Republika/Musiron
Alat kontrasepsi pil dan suntik. Minum pil KB sejak remaja merupakan faktor risiko kanker payudara.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan pil estrogen sebagai alat kontrasepsi sebetulnya aman. Namun, jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang, itu dapat menjadi salah satu faktor risiko kanker payudara.

"Kalau minum pil estrogen apalagi minum sejak remaja, itu merupakan faktor risiko (kanker payudara) yang sebetulnya bisa dihindari," kata pakar hematologi dan onkologi Prof Noorwati Sutandyo dalam konferensi pers daring, Selasa (25/10/2022).

Hormon estrogen ada dalam pil KB kombinasi yang juga berisi progesteron. Prof Noorwati mengatakan salah satu cara mengurangi risiko terkena kanker payudara adalah dengan tidak memakai pil KB dalam waktu yang terlampau lama.

Namun, tak perlu khawatir untuk mengonsumsi pil KB bagi pasangan suami istri yang ingin mengatur jarak kelahiran buah hati. Pemakaian pil KB tidak berisiko bila dikonsumsi setelah menikah untuk memberi jeda kehamilan satu dan lainnya.

"Pil KB pas menikah, setelah anak pertama, sebelum anak kedua, tidak apa-apa. Apalagi pil KB kita dicampur dengan progesteron jadi enggak masalah," jelas anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia itu.

Salah satu kanker ganas tertinggi yang dialami perempuan di Indonesia adalah kanker payudara. Faktor risiko seperti genetik dan usia tidak bisa dihindari, tetapi pola hidup juga berperan besar dalam penyakit ini.

Baca Juga

Oleh karena itu, Prof Noorwati mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga gaya hidup sehat. Rutin mengonsumsi buah segar dan sayuran adalah bagian dari gaya hidup sehat.

Prof Noorwati juga menyarankan untuk meminimalkan konsumsi makanan berlemak yang dimasak dengan cara digoreng dan dibakar. Makanan manis dan berlemak juga tidak boleh dikonsumsi berlebihan sebab dapat membuat seseorang jadi kegemukan, meningkatkan faktor risiko terkena kanker.

 

Delapan tanda peringatan kanker payudara. - (Republika)


Selain itu, berhenti mengonsumsi alkohol dan merokok juga penting. Langkah pencegahan lainnya ialah menyempatkan diri untuk berolahraga minimal 30 menit per hari sebanyak lima kali dalam sepekan.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah menjaga keseimbangan dalam bekerja dan tidak melupakan kesehatan mental sehingga stres bisa dikurangi.
Prof Noorwati mengingatkan pentingnya untuk menghilangkan stres dengan cara yang disukai tiap individu, seperti berlibur ke tempat yang sejuk dan menikmati pemandangan alam demi menyegarkan pikiran.

 
Berita Terpopuler