Banyak Orang Tunda ke Dokter Gigi Saat Pandemi, Anda Juga Alami Masalah Ini Sekarang?

Mulai dari bruxing hingga gigi tanggal banyak dialami sejak pandemi.

Rivan Awal Lingga/ANTARA
Dokter gigi menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat memeriksa pasien di salah satu klinik gigi di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Ada sejumlah masalah gigi yang mendera masyarakat sejak pandemi.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkunjung ke dokter gigi menjadi salah satu hal yang cukup sering dihindari di masa-masa awal pandemi. Alasannya, banyak orang merasa khawatir untuk membuka masker dan melakukan kontak erat di saat penularan Covid-19 sedang tinggi-tingginya.

Kini, setelah vaksinasi semakin meluas dan masyarakat sudah mampu beradaptasi, orang-orang yang mulai kembali rutin memeriksakan diri ke dokter gigi. Dari pemeriksaan-pemeriksaan inilah, dokter gigi menemukan ada beberapa masalah gigi yang cukup umum dikeluhkan oleh pasien. Berikut ini adalah keluhan-keluhan tersebut, seperti dilansir Huffington Post, Selasa (25/10/2022).

Menggeretakkan gigi
Selama pandemi berlangsung, orang-orang tak hanya dihadapkan pada masalah kesehatan saja. Beberapa isu lain seperti gejolak politik hingga resesi juga bermunculan dan membuat situasi pandemi semakin penuh tekanan.

Situasi yang penuh tekanan ini bisa memunculkan stres yang cukup signifikan. Salah satu cara tubuh untuk merespons stres adalah melalui bruxing atau menggeretakkan gigi (grinding).

Ketika seseorang menggeretakkan gigi, email gigi akan terpecah dan muncul fraksi vertikal serta horizontal di gigi. Tergantung dari seberapa besar pecahan pada gigi yang terjadi, dokter gigi dapat memberikan terapi berupa penambalan hingga pencabutan gigi pada gigi yang terdampak kerusakan.

Namun, selain memperbaiki gigi yang rusak, kebiasaan bruxism juga perlu diatasi. Tanpa memperbaiki kebiasaan menggeretakkan gigi, kerusakan berulang bisa terjadi pada gigi.

Gigi berlubang
Perubahan gaya hidup di masa pandemi tampaknya turut mendorong terjadinya peningkatan masalah gigi berlubang. Salah satu perubahan yang menjadi pemicu masalah gigi berlubang adalah meningkatnya kebiasaan mengemil karena sebagian besar aktivitas dilakukan di rumah.

Baca Juga

Makanan atau minuman yang dikonsumsi saat mengemil cenderung berupa makanan atau minuman manis. "Makanan tersebut mungkin tak mereka makan sesering itu ketika mereka harus pergi ke kantor," ujar drg Richard M Lipari.

Masalah gigi akibat pengabaian
Masalah gigi bisa diibaratkan seperti kebocoran genteng. Kebocoran genteng yang kecil mungkin bisa berhenti untuk sementara waktu. Namun, kebocoran berikutnya akan muncul dengan lebih berat.

"Sama seperti masalah gigi," ujar pemilik Smile Service DC drg Albert Coombs.

Masalah gigi yang dibiarkan akan terus berkembang. Semakin berat masalah yang muncul, semakin sulit dan mahal untuk menanganinya.

Gigi copot
Pada kelompok lansia, masalah yang paling banyak ditemukan di masa pandemi adalah gigi copot. Kehilangan gigi bisa terjadi akibat adanya masalah gigi yang tak diobati.

Kehilangan gigi bukan masalah yang bisa disepelekan. Kehilangan satu gigi saja bisa membuat gigi-gigi lain di sekitarnya menjadi aus dan rapuh. Lambat laun, gigi-gigi tersebut bisa ikut copot.

Kiat jaga kesehatan gigi
Sangat direkomendasikan untuk mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali. Kunjungan ini bisa dimanfaatkan untuk memeriksa sekaligus membersihkan gigi secara menyeluruh.

Bagi yang memiliki masalah gigi atau tulang, pemeriksaan ke dokter gigi sebaiknya dilakukan sebanyak tiga hingga empat kali per tahun. Jangan ragu untuk berkunjung ke dokter gigi sebelum jadwal kunjungan rutin bila mengalami masalah pada gigi.

 
Berita Terpopuler