Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Primaniyarta

Khofifah terima anugerah tertinggi Kepala Daerah Pendukung Ekspor Paling Berprestasi

Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Penghargaan Primaniyarta.
Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Penghargaan Primaniyarta kategori Kepala Daerah Pendukung Ekspor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional. Penghargaan Primaniyarta secara langsung diserahkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kepada Gubernur Khofifah bertepatan dengan acara pembukaan Trade Expo Indonesia ke - 37 pada Rabu (19/10/2022).

Baca Juga

Acara ini dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Hall Nusantara Indonesia Exhibition (ISE) BSD City, Tangerang. Sebagaimana diketahui Penghargaan Primaniyarta merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan RI, yaitu penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada eksportir dan kepala daerah pendukung ekspor yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor.

Usai menerima penghargaan Primaniyarta, Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada seluruh eksportir Jawa Timur. Sebab produk- produk yang sudah dihasilkan dan dipasarkan ke luar negeri turut berkontribusi menggerakkan sekaligus menumbuhkan perekonomian di Jawa Timur.

"Terima kasih seluruh eksportir Jawa Timur yang terus bergerak. Kami dari Pemprov Jawa Timur terus mendorong dan memfasilitasi agar ekspor dari Jatim terus bergeliat. Semoga mempercepat kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Gubernur Khofifah.

Ada tujuh kategori penghargaan yang diserahkan yakni kategori eksportir pengembang pasar baru, kategori eksportir digital, kategori eksportir produk berkelanjutan, kategori eksportir produk inovatif, kategori eksportir produk industrimanufaktur, kategori eksportir produk halal dan fesyen muslim, kategori eksportir pemula ,serta kategori kepala daerah pendukung ekspor.

Penganugerahan ini menurut Gubernur Khofifah akan mampu menjadi lokomotif pendorong dan motivator bagi para eksportir Indonesia serta pelaku usaha lainnya untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas produk ekspornya. "Tentu dengan penghargaan ini, akan semakin melecut semangat eksportir Indonesia khususnya di Jatim untuk ikut membangun perekonomian bangsa," ujarnya.

Lebih lanjut Khofifah menegaskan dalam upayanya mendorong kualitas dan kuantitas ekspor Jatim, ada sejumlah langkah yang telah dilakukan. Salah satunya melalui pendirian Rumah Kurasi yang dilakukan bersama dengan Bank Indonesia. Dalam Rumah Kurasi tersebut dilakukan banyak upaya dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor.

“Dari segi kuantitas produk ekspor kita dorong dengan membantu produk UMKM juga bisa melakukan ekspor. Namun kualitasnya juga kita standardisasi dengan sistem kurasi agar berdaya saing dan sesuai dengan pasar negara tujuan,” tegasnya.

Demikian pula, untuk eksportir dalam skala besar. Pemprov Jatim terus berupaya membantu dan memfasilitas pembukaan pasar yang semakin luas dengan negara-negara yang potensial dijadikan pasar tujuan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

Khofifah mengatakan Penghargaan Primaniyarta yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta beberapa eksportir asal Jatim perlu dipertahankan sekaligus ditingkatkan. Salah satunya lewat kolaborasi bisnis yang dapat memperluas jaringan usaha agar dapat memberikan perubahan positif.

Menurutnya, perdagangan ekspor ke luar negeri akan terus didorong dari berbagai sektor dan komoditas. Dengan kata lain, tidak hanya sektor perikanan, pertanian, dan pengolahan tetapi sektor UMKM juga harus didorong lebih maju dari kualitas produknya. "Ekspor akan terus kita dorong. Untuk itu penguatan daya saing dan suplai terus dikuatkan. Termasuk sektor UMKM juga kita melalui banyak hal, salah satunya melalui rumah kurasi," jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Disperindag Jatim, total nilai ekspor Jatim Januari hingga Juni 2022 tembus 11,91 miliar dolar AS. Komoditas ekspor non-migas Jatim tertinggi adalah tembaga 988,53 juta dolar AS. Kemudian disusul ekspor produk lemak dan hewan nabati senilai 977,8 juta dolar AS, lalu ekspor kayu dan barang dari kayu senilai 958,8 juta dolar AS, perhiasan senilai 958,8 juta dolar AS, dan bahan kimia organik senilai 696,4 juta dolar AS.

Negara tujuan ekspor tertinggi dari Jatim adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. "Alhamdulillah ekspor kita terus menggeliat. Hasil ini semakin menegaskan semangat optimis kita untuk Jawa Timur Bangkit," tegas gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Optimistis Hadapi Krisis Global

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat bersyukur bahwa di tengah krisis global dan resesi, ekonomi negara Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen. Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya.

"Termasuk inflasi pada bulan Agustus masih bisa dikendalikan di angka 4,6, serta kuartal II di angka 4,9 persen. Namun karena kenaikan BBM kemarin inflasi naik sedikit di angka 5,9 persen masih bisa kita kendalikan. Tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara lain, serta pertumbuhan ekonomi kita dibandingkan dengan negara lain," urainya.

Selanjutnya, Jokowi berterima kasih karena dukungan berbagai pihak termasuk para kepala daerah, neraca perdagangan terus mengalami surplus. Bahkan seperti yang disampaikan Menteri Perdagangan, mulai Januari sampai September surplus mencapai 39,8 miliar dolar AS.

Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh kepala daerah dan semuanya tetap optimistis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap. "Silakan negara-negara lain, tetapi negara kita harus tetap optimistis tapi juga tetap waspada dan hati-hati karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi akan menyebar sampai ke mana imbasnya ke kita seperti apa," tegasnya.

Ahad lalu, lanjut Jokowi, managing IMF Kristalina mengungkapkan ada 16 negara sudah menjadi pasien IMF. Sedangkan 28 negara antre di depan IMF. Meski begitu, Kristalina mengatakan Indonesia adalah titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Bagi pihaknya, pesan itu sangat bagus sehingga kepercayaan global terhadap Indonesia akan semakin baik.

"Sekali lagi kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen. Dan saya meyakini di kuartal ketiga kita juga masih tumbuh di atas 5 atau di atas 5,44. Sebab, angka neraca dagang kita bulan lalu masih surplus 5,7, kredit tumbuh 10,7 persen, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 persen. Semuanya masih pada kondisi yang baik tetapi sekali lagi dalam kondisi yang sangat sulit seperti ini kerja keras adalah kuncinya," urainya.

 
Berita Terpopuler