Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Indonesia Masih akan Jadi Pilihan Investor

Perlambatan ekonomi tetap akan berdampak terhadap pasar saham.

Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Rep: Retno Wulandhari Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Chatib Basri optimistis Indonesia tidak akan mengalami resesi seperti yang akan menimpa banyak negara di dunia. Menurutnya, ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif dan hanya akan mengalami perlambatan. 

Baca Juga

"Perkiraan saya Indonesia tidak akan mengalami resesi," kata ekonom yang juga Komisaris Utama PT Bank Mandiri Tbk tersebut dalam acara Economic and Market Outlook 2023 yang digelar Mandiri Sekuritas belum lama ini. 

Chatib tidak menampik, perlambatan ekonomi tetap akan berdampak terhadap pasar saham. Pasalnya, investor di pasar saham selalu melihat pertumbuhan ekonomi. Harga saham akan naik jika pertumbuhan ekonomi naik. 

Ditambah dengan kenaikan bunga, Chatib menyakini likuiditas juga pasti akan terganggu. Meski demikian, Chatib melihat Indonesia masih akan menjadi pilihan investor seiring dengan positifnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Dibandingkan negara lainnya di ASEAN, menurut Chatib, imbal hasil investasi yang ditawarkan Indonesia masih relatif lebih menarik. Chatib mengambil contoh Singapura yang dipastikan bakal mengalami resesi.

Chatib menyebut Singapura akan terkena badai resesi karena porsi ekspor terhadap Gross Domestic Product (GDP) di negara tersebut mencapai 200 persen. "Sehingga, Indonesia masih akan menjadi negara yang ada di dalam radar investasi," kata Chatib. 

 

 

 
Berita Terpopuler