Kemenlu Palestina: Israel Sengaja Bunuh 44 Anak Palestina selama 2022

Israel mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan lima anak Palestina 7 Agustus lalu.

AP / Khalil Hamra
Seorang pria Palestina membawa seorang anak yang meninggal dibawa dari puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Ahad (16/5). Kemenlu Palestina: Israel Sengaja Bunuh 44 Anak Palestina selama 2022
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian Luar Negeri Palestina menyampaikan, Israel telah dengan sengaja membunuh lebih dari 44 anak Palestina sepanjang tahun ini. Salah satunya ialah anak bernama Mahmoud Samoudi (12 tahun), yang meninggal pada Senin kemarin setelah pasukan Israel menembaknya dua pekan lalu.

Baca Juga

Kemenlu Palestina telah menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut agar Israel dimintai pertanggungjawaban atas pembunuhan anak-anak Palestina. Kementerian menyebut Israel telah membunuh hak anak-anak Palestina untuk hidup.

"Israel dengan sengaja menargetkan anak-anak dan anak-anak Palestina dengan tujuan membunuh dan melukai mereka, sehingga menyangkal hak mereka untuk hidup," kata kementerian itu, seperti dilansir Morning Star Online, Selasa (11/10/2022).

Palestina memperingatkan bahwa kejahatan Israel yang meningkat dan penargetan yang disengaja terhadap anak-anak Palestina akan terus berlanjut tanpa henti dan eksponensial jika pertanggungjawaban tidak segera dan efektif dilakukan.

Palestina mendesak Guterres untuk menempatkan Israel dalam daftar atas pelanggaran sistematisnya terhadap anak-anak Palestina. Daftar ini diterbitkan setiap tahun dan menyebutkan nama-nama mereka yang secara serius melecehkan anak-anak dalam konflik. 

Kementerian Kesehatan Palestina juga mencatat kenaikan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza menjadi 41 jiwa hingga 7 Agustus 2022. Sebanyak 15 anak-anak dan empat wanita termasuk di antara para korban. Sekurangnya 311 orang terluka dalam serangan akhir saat itu.

Israel mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan lima anak Palestina dalam serangan udara di pemakaman Fallujah di kota Jabalia, Jalur Gaza utara, pada 7 Agustus lalu. Awalnya, mereka mengklaim para korban tewas akibat rudal yang ditembakkan Jihad Islam.

Anak Palestina mendorong gerobak di jalan saat mereka bekerja di kota Hebron, Tepi Barat, 10 Agustus 2022. Semakin banyak anak Palestina yang sekarang bekerja untuk menghidupi keluarga mereka daripada bersekolah. Ratusan anak-anak Palestina yang bekerja bekerja di daerah ini, dan setiap hari mereka membantu orang tua mereka untuk mendapatkan uang. - (EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN)

Penyelidikan militer atas insiden yang terjadi di Pemakaman Al-Faluja telah menyimpulkan bahwa anak-anak di bawah umur itu tewas oleh serangan udara Israel. Beberapa sumber dari sisi pertahanan telah mengkonfirmasi.

Lima korban serangan udara di pemakaman itu diidentifikasi sebagai Jamil Al-Din Nijm berusia 3 tahun, Jamil Ihab Nijm berusia 13 tahun, Mohammad Salah Nijm 16 tahun, Hamed Haidar Nijm 16 tahun, dan Nathmi Abu Karsh berusia 15.

Selama tiga hari, dari 5 hingga 7 Agustus, tentara Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, hal ini mengakibatkan kematian 49 orang, termasuk 17 anak-anak dan empat wanita, dan 360 lainnya luka-luka.

 
Berita Terpopuler