Pandi Sambut Baik FGD Aksara Pegon yang digelar Kemenag

Aksara Pegon merupakan karya intelektual ulama Nusantara dalam penyebaran Islam

istimewa
Kementerian Agama lewat Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat menyelenggarakan Focus Group Discussion dengan tema Penentuan Font dan Keyboard Pegon untuk Standar Nasional Indonesia (SNI).
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Agama lewat Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat menyelenggarakan Focus Group Discussion dengan tema Penentuan Font dan Keyboard Pegon untuk Standar Nasional Indonesia (SNI). Acara ini akan dilaksanakan secara hybrid di daerah Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada 11 dan 12 Oktober 2022.

Baca Juga

Dalam Forum Diskusi ini, Kemenag turut mengundang perwakilan dari berbagai macam stakeholder, diantaranya Kemenko PMK, Kominfo, dan Kemenperin. Selain itu ada juga perwakilan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) dan Pegiat Aksara Nusantara.

Heru Nugroho, selaku Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kerjasama dan Pemasaran Pandi menyambut baik undangan Forum Diskusi aksara Pegon. Ia berharap hal ini bisa menjadi langkah awal digitalisasi Aksara Pegon.

"Pandi menyambut baik kegiatan diskusi bersama ini. Kami bersyukur agenda FGD yg ditunggu-tunggu oleh banyak pihak ini pada akhirnya bisa terealisasikan. Ini merupakan langkah awal untuk bisa mendiigitalisasikan aksara Pegon,” ungkap Heru

Heru menuturkan, aksara Pegon merupakan karya intelektual ulama Nusantara yang berperan penting sebagai sarana penyebaran nilai-nilai keislaman dalam sejarah kebudayaan Nusantara. Hingga kini aksara Pegon masih banyak digunakan di kalangan Pesantren di Indonesia

"Kedepan, kami berharap pemanfaatan sarana digital bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, syiar, dan literasi masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan pesantren dan lembaga keagamaan Islam. Semoga dari hasil FGD kali ini bisa disepakati fon dan papan ketik untuk digitalisasi aksara Pegon," kata Heru.

Agenda FGD aksara Pegon akan dibagi menjadi dua sesi, hari pertama membahas tentang Sejarah Aksara Pegon, Urgensi standarisasi font/rasmi/ khat Aksara Arab Pegon. Setelah itu dilanjut dengan pembahasan mengenai Interelasi Jawa - Arab dalam Aksara Arab Pegon dan Perkembangan Aksara Jawi (Arab-Melayu). 

Di hari berikutnya membahas lanjutan mengenai Standardisasi font/khat/rasmi Aksara Pegon, Standarisasi papan ketik/keyboard aksara Pegon. Di lanjut dengan Perumusan Standar Aksara Pegon Digital, Perumusan khat/rasmi dan karakter font aksara Pegon standar, Perumusan tata letak papan tombol aksara Pegon standar, Perumusan transliterasi aksara Pegon standar dan Perumusan Internationalize Domain Name (IDN) aksara Pegon. 

Seluruh agenda bahasan diatas dilakukan atas kesepakatan bersama dalam forum sehingga bisa menjadi langkah awal dalam transformasi aksara Pegon. Melalui proses digitalisasi diharapkan dapat memberikan dampak positif dan manfaat yang luas dalam perkembangan intelektual Islam dan kebudayaan di Nusantara.

Setelah menyelenggarakan FGD selama dua hari, nantinya hasil dari forum ini akan menjadi acuan untuk di paparkan di Kongres Aksara Pegon yang rencananya akan diadakan tanggal 21-23 Oktober 2022 mendatang.

 

 
Berita Terpopuler