Sembilan 'Wajah' Depresi, Jangan Segan Cari Bantuan Jika Mengalaminya

Depresi bisa memunculkan perasaan sedih-frustrasi berkepanjangan, minimal dua pekan.

www.freepik.com
Menangis ketika depresi (ilustrasi). Penderita depresi sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Depresi sering kali dikaitkan dengan perasaan sedih dan muram. Meski hal tersebut tak sepenuhnya salah, perlu diketahui bahwa depresi bisa muncul dalam berbagai bentuk.

"Di dunia, diperkirakan LIMA persen orang dewasa mengalami gangguan (depresi) ini," jelas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui laman resminya.

Secara umum, depresi bisa memunculkan perasaan sedih atau hilang harapan yang sangat berat dan berkepanjangan, minimal dua pekan. Gejala-gejala depresi bisa bertahan hingga hitungan bulan atau bahkan tahun.

Kondisi tersebut bisa membuat penderita depresi sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Tak jarang, kondisi depresi juga turut mengganggu masalah hubungan, karier, hingga kebersihan diri penderitanya.

Seperti dilansir Medical News Today, depresi bisa memiliki beragam "wajah". Berikut ini adalah sembilan di antaranya:

1. Tak merasakan kesenangan atau kenikmatan dalam hidup

Baca Juga

Penderita depresi bisa kehilangan minat atas hal-hal yang sebelumnya mereka sukai. Mereka juga bisa merasa bahwa tak ada hal apa pun yang bisa membuat mereka merasa senang.

2. Sulit fokus dan konsentrasi

Penderita depresi cenderung tidak bisa berpikir dengan jernih. Kondisi ini bisa membuat mereka merasa kesulitan untuk melakukan hal-hal yang membutuhkan fokus atau konsentrasi, seperti membuat keputusan, membaca, atau menonton televisi.

3. Hilang harapan

Bagi orang-orang yang mengalami depresi, mereka merasa tak ada jalan keluar yang dapat membuat mereka merasa lebih baik atau kembali bahagia.

4. Minim kepercayaan diri

Depresi bisa membuat penderitanya merasa bahwa mereka tak berharga dan gagal dalam semua hal. Mereka akan kesulitan untuk melihat kualitas-kualitas positif yang dimiliki.

5. Sulit tidur atau tidur berlebih

Sebagian penderita depresi bisa mengalami kesulitan untuk tertidur dengan lelap di malam hari. Namun, ada pula penderita depresi yang justru terus-terusan tidur dan tetap merasa lelah atau tidak segar ketika bangun.

6. Tak berenergi

Sebagian penderita depresi bisa merasa sulit untuk beranjak dari tempat tidur dan merasa sangat letih sepanjang waktu. Perasaan ini bisa membuat mereka kesusahan hanya untuk melakukan tugas sehari-hari yang sederhana.

7. Enggan makan

Depresi dapat membuat sebagian penderitanya kehilangan nafsu makan. Tak jarang mereka harus memaksakan diri hanya untuk makan. Kehilangan nafsu makan ini kerap diikuti oleh penurunan berat badan.

8. Banyak makan

Meski sebagian penderita depresi kehilangan nafsu makan, ada pula penderita depresi yang justru mencari ketenangan dari makanan. Dorongan ini membuat mereka rentan makan berlebih dan kerap memilih makanan-makanan yang memunculkan rasa nyaman. Makan berlebih ini kerap diikuti dengan kenaikan berat badan.

9. Merasa nyeri dan sakit
Sebagian orang yang depresi mengalami sakit kepala, mual, nyeri tubuh, dan sakit.

Kapan perlu cari pertolongan?
Orang-orang yang mengalami gejala depresi sebaiknya segera mencari pertolongan dari tenaga kesehatan mental profesional, seperti psikolog atau psikiater. Bila dibiarkan begitu saja, kondisi depresi bisa memburuk dan membuat kualitas hidup ikut terganggu.

Depresi merupakan gangguan kesehatan mental. Orang yang mengalami depresi tidak bisa begitu saja mengusir perasaan tertekan dan bersikap lebih positif.

Dalam kasus yang berat, depresi juga bisa memunculkan perasaan ingin menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Oleh karena itu, setiap pemikiran bunuh diri atau pernyataan tak ingin hidup lagi perlu ditanggapi dengan serius. Seseorang yang sedang dalam situasi krisis karena pemikiran bunuh diri bisa mendapatkan pertolongan dengan mengunjungi instalasi gawat darurat.

Tenaga kesehatan mental profesional bisa memberikan beberapa opsi terapi sesuai dengan kondisi tiap penderita depresi. Beberapa opsi terapi yang mungkin diberikan adalah psikoterapi dan penggunaan obat antidepresan.

Tiap orang bisa memberikan respons yang berbeda terhadap suatu metode terapi. Bila merasa suatu metode tidak bekerja dengan baik, pasien depresi bisa berdiskusi dengan tenaga kesehatan profesional untuk menemukan metode yang paling sesuai.

Perlu diingat pula bahwa terapi pengobatan mungkin tak akan memberikan efek yang instan. Terapi pengobatan akan membutuhkan waktu sampai bisa mencapai efek yang optimal.

 
Berita Terpopuler