Ingatkan Pentingnya Pencegahan, Psikolog: Anak Bisa Depresi Jika Alami Pelecehan Seksual

Psikolog ingatkan orang tua-guru untuk mencegah anak jadi korban pelecehan seksual.

Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak bermain bola di Taman Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2022). Anak-anak harus diajarkan cara menjaga diri dan tubuhnya untuk meminimalisasi risiko pelecehan seksual.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog keluarga dan pernikahan Yulistin Puspaningrum mengatakan anak di bawah umur yang mengalami pelecehan seksual bisa mengalami gangguan psikologis. Anak bisa didera depresi berat hingga terpikir bunuh diri.

Baca Juga

"Dari sisi mental bisa saja anak jadi depresi, rentan, kemudian malu, kemudian kalau sampai depresi banget bisa muncul keinginan untuk bunuh diri," ucap Yulistin saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Yulistin mengatakan usia tersebut masih rentan sehingga bisa sangat berpengaruh ke kondisi mentalnya. Dari sisi fisik pun anak secara biologis belum siap dan akan mengalami rasa sakit.

Menurut Yulistin, anak yang menjadi korban pelecehan seksual bisa terlihat murung dan sangat ketakutan. Ia pun menyarankan guru melakukan pencegahan di sekolah seperti mendampingi ketika ada ada permainan yang melibatkan lawan jenis.

"Pencegahannya kalau, misalnya ada permainan atau kegiatan yang melibatkan laki-laki dan perempuan itu harus ada pengawasnya. Kalau ke kamar mandi, perlu ada guru yang sesekali memeriksa kondisi toilet," ucapnya.

Selain itu, menurut Yulistin, anak harus diajarkan cara menjaga diri dan tubuhnya. Caranya ialah dengan mengenalkan anggota tubuh mana yang tidak boleh dipegang orang lain.

"Nah, ini bisa dipraktikkan dengan boneka, bagian-bagian mana yang tidak boleh dipegang, meskipun dengan orang terdekat," katanya.

Pendidikan seksualitas diajarkan baik oleh orang tua maupun guru di sekolah. Jika pelecehan seksual terjadi pada anak, ayah dan ibu harus bisa menenangkan anak dan mengatakan bahwa peristiwa tersebut bukan kesalahannya dan tetap mendampingi anak.

"Anak ditenangkan dulu, sudah tenang disampaikan saja bahwa peristiwa itu bukan karena kesalahanmu, kan anak kadang menyalahkan diri sendiri," ucap Yulistin.

 

Jika tidak ditangani dengan cepat, trauma itu akan membekas sampai dewasa. Anak bisa mengalami ketakutan tanpa sebab.

"Atau dia nggak pede dan jadi tertutup dan setelah dibongkar peristiwa masa kecilnya, pernah mengalami pelecehan atau kekerasan seksual," ucap Yulistin.

Mantan uskup agung Dili, Carlos Filipe Ximenes Belo dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki di bawah umur. Salah seorang korban sekarang berusia 42 tahun mengatakan, uskup pernah meminta tindakan seksual dengan imbalan uang ketika dia masih remaja.

Tuduhan tentang kejahatan masa lalu uskup, dikatakan telah dilakukan terhadap remaja laki-laki yang rentan, termasuk para seminaris, telah beredar di kalangan Gereja di Portugal selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah terdengar sampai ke media. Menurut media berita De Groene Amsterdammer, uskup Ximenes Belo berada di bawah pembatasan perjalanan yang diberlakukan Vatikan dan tidak dapat kembali ke Timor Timur tanpa izin.

 

 
Berita Terpopuler