Potensi Anak Lebih Berkembang dengan Pola Asuh Otoritatif

Ketika akan beralih ke pola asuh otoritatif, orang tua harus introspeksi diri dulu.

Republika/Prayogi
Ibu mendampingi anak-anaknya bermain. Pola asuh otoritatif merupakan yang terbaik bagi anak.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Rosdiana Setyaningrum menjelaskan bahwa pola asuh otoritatif dapat diterapkan oleh orang tua karena bermanfaat untuk memberikan dukungan dan mengasah perkembangan maupun potensi sang buah hati. Pola asuh otoritatif merupakan cara mendidik di mana orang tua memberikan pengasuhan yang mendukung dan responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan anak, namun tetap memberi batasan yang tegas.

"Pengasuhan yang paling bagus itu yang otoritatif, tapi sebenarnya orang tua harus mengerti karakter anak dulu agar dapat menyesuaikan pendekatannya," ujar alumnus Universitas Indonesia itu saat dihubungi Antara, Rabu (5/10/2022).

Berikutnya, orang tua juga harus melihat potensi anak. Cari tahu kepintaran anak sehingga anak berkembang penuh sesuai dengan potensinya.

"Ini penting banget karena zaman sekarang ini persaingan akan semakin ketat," tuturnya.

Lebih lanjut, Rosdiana mengatakan bahwa mengenali karakter anak juga penting. Dengan begitu, orang tua juga dapat memahami cara berkomunikasi dengan anak.

Tak hanya itu, Rosdiana juga menjelaskan bahwa orang tua perlu tahu setiap perkembangan anak. Sebab, di setiap tahapan perkembangan anak, ada tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan.

"Misalnya kapan anak harus mandiri, kapan anak bisa mengambil keputusan, kapan anak harus ada prestasi di bidang yang dia kuasai," ujar Rosdiana.

Rosdiana memaparkan bahwa pola asuh tidak memiliki hubungan dengan kemajuan teknologi. Jenis-jenis pola asuh yang ada ialah otoritatif, permisif, dan otoriter.

Baca Juga

Ketiga jenis pola asuh tersebut sudah ada sejak sebelum adanya kemajuan teknologi. Menurut Rosdiana, kemajuan teknologi harusnya dimanfaatkan orang tua untuk memperluas pengetahuan terkait gaya dan manfaat pola asuh, tumbuh kembang anak, dan lain sebagainya.

Perkembangan teknologi dengan pola asuh bukannya tidak berkesinambungan. Seharusnya, perkembangan teknologi bisa membuat orang tua lebih mudah mendapatkan informasi yang luas tentang bagaimana cara mengasuh anak.

Jika orang tua ingin mengubah pola asuh menjadi otoritatif, Rosdiana menyarankan agar ayah dan ibu lebih dulu untuk mencari tahu penyebab utama mengapa sebelumnya menerapkan pola asuh permisif atau otoriter. Dengan demikian, orang tua dapat menyadari dan perlahan mengubah diri agar menerapkan pola asuh otoritatif.

"Kalau ingin mengubah pola asuh itu, yang mudah banget dilakukan oleh orang tua adalah belajar," kata Rosdiana.

Perkaya pengetahuan agar paham betul alasan ayah dan ibu tidak boleh otoriter atau permisif. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah orang tua memperbaiki dirinya terlebih dahulu.

"Kenapa dia otoriter? Kenapa dia permisif? Itu yang harus orang tua sadari dulu,"

Coba renungkan penyebabnya. Apakah karena pengalaman masa kecil dulu pernah dipaksa-paksa sehingga sekarang ayah/ibu memilih untuk memberi semua ke anaknya hingga jadi permisif?

"Atau dia ambisius banget, ada hal-hal yang dia nggak bisa capai jadi anaknya harus capai gitu. Nah itu yang harus disadari. Setelah tahu kenapa, dari situ sebenarnya dia bisa berubah," ujarnya.

 
Berita Terpopuler