Benjolan Seperti Apa yang Jadi Gejala Kanker Payudara?

Benjolan yang tidak normal perlu diwaspadai sebagai gejala kanker payudara.

AP
Hasil mammogram payudara, tes untuk mendeteksi kanker. Pemeriksaan payudara sendiri penting dilakukan sebagai bentuk deteksi dini kanker payudara.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mewaspadai sejumlah perubahan fisik berguna untuk mendeteksi tanda-tanda dan gejala dari penyakit tertentu, salah satunya kanker payudara. Para pakar menginformasikan bahwa adanya benjolan yang tidak normal merupakan hal yang perlu dicermati.
 
Kepala petugas penanganan pasien di American Cancer Society, Arif Kamal, menyampaikan bahwa benjolan yang jadi tanda kanker payudara sering terasa seperti area yang bulat dan keras. Lokasinya bisa teraba dengan mudah di permukaan kulit atau lebih ke dalam.

Kamal mengatakan, benjolan biasanya tidak menyakitkan jika disentuh. Benjolan juga tidak mudah bergeser.

Baca Juga

Dari segi bentuk, benjolan biasanya berbentuk bulat, tetapi bisa juga sedikit lebih tidak teratur. Ukuran benjolan berkisar dari sebesar kacang polong hingga lebih besar dari bola golf.

"Dalam pengalaman klinis saya, sering kali pasien menggambarkannya seperti kacang polong atau kacang polong beku, lebih kecil dari segi tekstur, lebih kencang, dan umumnya tidak menyakitkan. Tidak terasa seperti kista, yang terasa seperti kumpulan cairan," ujar Kamal.

Asisten profesor radiologi di Ohio State University Wexner Medical Center, Alyssa Cubbison, mencatat bahwa benjolan kanker sering terasa keras dan padat dan sulit digerakkan dari satu sisi ke sisi lain. Benjolan terasa terpisah dari jaringan payudara.

Cubbison mengingatkan bahwa semua benjolan yang diwaspadai harus dievaluasi oleh profesional medis. "Karena tekstur dan kepadatan massa benjolan bisa sangat bervariasi, tiap perempuan mungkin merasakan sesuatu yang berbeda," ucapnya.

Tentu saja, keberadaan benjolan bukan satu-satunya indikasi potensi masalah. Direktur senior informasi kesehatan di Susan G Komen, Susan Brown, membagikan daftar delapan tanda peringatan kanker payudara, termasuk indikator visual yang harus diwaspadai. Apa saja itu?

- Benjolan, tekstur keras, atau penebalan di dalam payudara maupun area ketiak.

- Payudara yang terasa hangat, bengkak, kemerahan, atau warnanya menggelap.

- Perubahan ukuran atau bentuk payudara.

- Ada kerutan di kulit payudara.

- Rasa gatal, luka bersisik, atau ruam pada puting. 

- Puting atau bagian lain dari payudara yang memiliki sensasi tertarik.

- Ada cairan yang tiba-tiba keluar dari puting

- Rasa sakit yang menetap di satu area dan tidak kunjung hilang.

"Temui dokter jika melihat salah satu dari perubahan payudara ini," kata Brown.

Sebagian ahli tidak lagi merekomendasikan pemeriksaan payudara sendiri karena sejumlah alasan terkait efektivitasnya. Namun, ada yang masih menyarankannya agar kaum hawa tetap waspada terhadap kanker payudara dan mendeteksi perubahan pada payudara.

Asisten profesor di Grossman School of Medicine, New York University (NYU), Janet Yeh, menganjurkan pemeriksaan rutin dengan penyedia perawatan primer atau ginekolog. Setelah itu, perempuan bisa memeriksanya sendiri.

Kepala situs onkologi bedah payudara di NYU Langone Hospital itu mencontohkan pemeriksaan payudara bisa dilakukan saat menonton TV, berdiri di depan cermin, mandi, atau sambil berbaring di tempat tidur. Semua orang mungkin melakukannya dengan sedikit berbeda, namun itu bukan masalah.

Angkat lengan kiri saat memeriksa payudara kiri dan angkat lengan kanan untuk payudara kanan. Pastikan juga untuk memeriksa ketiak. Beberapa orang mungkin menggunakan ujung jari dengan gerakan berputar-putar kecil, sementara lainnya membuat bentuk bintang.

"Saya suka merasakan dengan telapak tangan dan jari saya dengan melakukan gerakan menyeka. Saya menganggap payudara sebagai jam dan menyeka di sekitar titik tengah lalu menekannya," tutur Yeh, dikutip dari laman Huffington Post, Rabu (5/10/2022).

 
Berita Terpopuler