Penghormatan Kenegaraan untuk Mendiang Shinzo Abe 

Upacara pemakaman ini merupakan kehormatan yang pantas diberikan Abe.

AP Photo/Eugene Hoshiko
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meletakkan bunga di altar selama pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang terbunuh Selasa 27 September 2022, di Nippon Budokan di Tokyo.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang menggelar upacara pemakaman kenegaraan untuk mendiang mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Selasa (27/9/2022). Rangkaian bunga, untaian doa, dan 19 tembakan salut menandai penghormatan terakhir kepada Abe yang tewas ditembak pada Juli lalu. 

Baca Juga

Upacara dimulai pukul 14.00 waktu setempat. Abu mendiang Abe dibawa ke Aula Nippon Budokan di pusat Kota Tokyo oleh istrinya, Akie Abe, diiringi musik dari band militer dan dentuman penghormatan penjaga kehormatan. Di dalam Budokan, sebuah potret besar Abe terbungkus pita hitam tergantung di atas deretan bunga hijau, putih dan kuning. Sementara sejumlah foto Abe semasa menjadi perdana menteri turut dipajang. Beberapa foto menunjukkan Abe sedang berjalan-jalan dengan para pemimpin negara Kelompok Tujuh (G7), foto lainnya menunjukkan Abe sedang berpegangan tangan dengan anak-anak dan mengunjungi daerah bencana.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, upacara pemakaman ini merupakan kehormatan yang pantas diberikan bagi Abe sebagai pemimpin politik modern Jepang paling lama menjabat. Namun perhelatan upacara pemakaman Abe telah memecah opini publik dan menuai kritik tajam. 

Upacara dimulai ketika Akie Abe yang mengenakan kimono formal hitam, berjalan perlahan di belakang Kishida ke tempat pemakaman. Akie membawa abu mendiang Abe yang ditempatkan di sebuah guci dalam kotak kayu yang dibungkus dengan kain ungu bergaris emas. Prajurit berseragam putih mengambil abu mendiang Abe dan meletakkannya di atas alas yang diisi dengan bunga dan dekorasi krisan putih dan kuning.

Putra Mahkota Jepang Akishino dan Putri Mahkota Kiko meletakkan bunga di altar selama pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang terbunuh Selasa 27 September 2022, di Nippon Budokan di Tokyo. - (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Para petugas berdiri saat sebuah band militer memainkan lagu kebangsaan Kimigayo, kemudian mengheningkan cipta sebelum sebuah video memuji masa jabatan Abe. Rekaman video termasuk pidato Abe di parlemen pada 2006 yang bersumpah untuk membangun "Jepang yang indah" dan pidatonya "Menuju Aliansi Harapan" di Kongres Amerika Serikat pada 2015. Video kunjungan Abe ke Jepang utara yang dilanda bencana setelah tsunami Maret 2011 juga turut diputar. Termasuk video ketika Abe menjadi Super Mario pada 2016 di Rio de Janeiro untuk mempromosikan Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam pidatonya yang berdurasi 12 menit, Kishida memuji Abe sebagai politisi dengan visi untuk membangun dan menumbuhkan ekonomi Jepang dan dunia pascaperang. Abe juga mempromosikan konsep Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka sebagai perlawanan terhadap China. Kishida mengatakan, Abe pergi terlalu cepat.  

“Anda (Abe) adalah orang yang seharusnya hidup lebih lama. Saya sangat yakin bahwa Anda akan berkontribusi sebagai kompas untuk menunjukkan arah masa depan Jepang dan seluruh dunia selama 10 atau 20 tahun lagi," ujar Kishida.

Abe dikremasi pada Juli setelah pemakaman pribadi di kuil Tokyo beberapa hari setelah dia tewas ditembak. Abe ditembak oleh seorang pria bersenjata ketika sedang memberikan pidato kampanye di tepi jalan di Kota Nara.

Tokyo meningkatkan keamanan maksimum selama upacara pemakaman kenegaraan Abe. Peningkatan keamanan difokuskan di sekitar aula Budokan. Beberapa jam sebelum upacara, ratusan orang yang membawa karangan bunga mengantri beberapa blok untuk meletakkan bunga di taman terdekat.

“Saya terikat secara emosional dengan Abe dan saya juga mendukung LDP (Liberal Democratic Party),” ujar seorang pemilik bisnis, Masayuki Aoki (70 tahun). 

 

Aoki mengingat bahwa, dia sempat bersalaman dengan Abe ketika sedang berkampanye di Yokohama beberapa sebelum pembunuhannya. "Saya harus datang untuk membawakan bunga kepadanya," ujarnya.

Sementara itu, unjuk rasa damai terjadi di pusat Kota Tokyo. Ratusan orang berbaris menuju aula, dan beberapa menabuh genderang serta berteriak. Mereka memegang spanduk yang menyatakan penentangan mereka terhadap upacara pemakaman kenegaraan Abe.

“Shinzo Abe tidak melakukan satu hal pun untuk orang biasa,” kata seorang pengunjuk rasa, Kaoru Mano.

Partai-partai oposisi politik utama Jepang memboikot pemakaman tersebut. Para kritikus berpendapat, pemakaman kenegaraan ini adalah pengingat ketika pemerintah imperialis sebelum perang menggunakan pemakaman kenegaraan untuk menjunjung nasionalisme.

Para pengunjuk rasa berunjuk rasa menentang pemakaman kontroversial yang disponsori negara terhadap mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, Selasa, 27 September 2022, di Tokyo. Abe dibunuh pada bulan Juli. - (AP Photo/Christopher Jue)

Beberapa hari sebelum pemakaman kenegaraan, Kishida telah mengadakan pertemuan dengan para pemimpin asing yang menjadi tamu undangan. Pertemuan ini disebut sebagai “diplomasi pemakaman.” 

Pembicaraan Kishida dengan beberapa pemimpin asing itu bertujuan untuk memperkuat hubungan ketika Jepang menghadapi tantangan regional dan global, termasuk ancaman dari Cina, Rusia dan Korea Utara. Kishida dijadwalkan bertemu sekitar 40 pemimpin asing hingga Rabu (28/9/2022). 

Pembunuhan Abe memicu pengungkapan tentang hubungan antara anggota parlemen di Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dan Gereja Unifikasi. Pengungkapan ini membuat tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan Kishida menurun. 

Pelaku yang menembak Abe mengaku kepada polisi bahwa, dia membunuh politisi itu karena memiliki keterkaitan dengan Gereja Unifikasi. Pelaku mengatakan, ibunya telah menyerahkan semua hartanya kepada gereja hingga hidupnya sengsara. Gereja Unifikasi dituduh mengumpulkan sumbangan besar oleh pengikut yang dicuci otak.  

“Fakta bahwa hubungan dekat antara LDP dan Gereja Unifikasi mungkin telah mengganggu proses pembuatan kebijakan dilihat oleh orang-orang Jepang sebagai ancaman yang lebih besar terhadap demokrasi daripada pembunuhan Abe,” ujar profesor ilmu politik Universitas Hosei Jiro Yamaguchi dalam sebuah artikel baru-baru ini.

 

Kakek Abe, mantan Perdana Menteri Nobusuke Kishi, membantu gereja tersebut berakar di Jepang. Dia sekarang dinilai sebagai tokoh kunci dalam skandal tersebut. Para penentang mengatakan, mengadakan pemakaman kenegaraan untuk Abe sama dengan memberikan dukungan keterikatan partai LDP yang berkuasa dengan Gereja Unifikasi.

 
Berita Terpopuler