Marc Marquez Akhirnya Kembali Mengaspal di Lintasan MotoGP

Balapan GP Aragon besok akan jadi yang pertama bagi Marquez setelah tiga bulan absen.

EPA-EFE/Javier Cebollada
Pembalap MotoGP Spanyol Marc Marquez dari Tim Repsol Honda beraksi selama sesi latihan bebas Grand Prix Sepeda Motor Aragon di arena balap Motorland di Alcaniz, Spanyol, 16 September 2022. Grand Prix Sepeda Motor Aragon akan diadakan pada 19 September 2022.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Pembalap tim Repsol Honda Marc Marquez tak kehilangan kecepatannya meski belum 100 persen pulih dari cedera setelah menuai hasil positif di sesi latihan bebas Grand Prix Aragon, Jumat (16/9/2022), berbekal swingarm baru. Aksi Marquez itu adalah yang pertama setelah selama tiga bulan terakhir absen menyusul operasi keempat pada lengan kanannya awal Juni lalu.

Baca Juga

 

"Saya sangat senang kembali di atas motor dan membalap di MotoGP lagi," kata Marquez dikutip laman resmi tim, Jumat.

Sang pebalap Spanyol tak membuang waktu dan langsung menjalankan tugasnya di latihan bebas (FP1) di sirkuit favoritnya, di mana ia telah merasakan lima kemenangan kelas premier. Namun, ia mengakui masih kaku mengendarai motornya di sesi pagi, tapi semakin rileks membalap di sesi latihan siang.

Di sesi latihan kedua, sang juara dunia delapan kali mencoba swingarm baru di motor RC213V seperti yang ia uji saat tes di Misano pekan lalu. Berbekal komponen baru itu, Marquez mampu tampil lebih cepat dari sesi pagi dan mencetak lap terbaiknya dengan catatan 1:47,761 yang membawanya ke peringkat delapan catatan kombinasi latihan, berjarak hanya 0,359 detik dari lap terbaik hari itu yang dibuat pebalap tim Pramac Jorge Martin.

"Di siang hari saya lebih rileks, dan saya tidak gampang lelah dan kami mampu bekerja dengan lebih baik," kata Marquez.

"Secara umum, ini baik untuk memahami motor dan bagaimana membalap dengan baik di trek ini lagi," imbuhnya.

 

Kembalinya Marquez ke kompetisi menjadi angin segar di tengah dominasi pebalap Ducati Francesco Bagnaia, yang tampil dominan dengan empat kemenangan beruntun menuju Aragon. Marquez, yang menjadi pebalap tersukses di Aragon dengan lima kemenangan kelas premier di sana, terlibat pertarungan sengit dengan Bagnaia hingga lap terakhir di sirkuit Spanyol itu tahun lalu meski harus puas finis runner-up.

Ketika ditanya peluangnya menantang podium di Aragon, Marquez menjawab, "peluang saya satu persen. Sangat rendah."

 

 

Marquez menerangkan beberapa alasan mengapa kansnya sangat tipis untuk bisa barjaya di Aragon. Pertama, ia mengakui masih sangat jauh dari kondisi fisik terbaiknya. Meski tulang yang dioperasi telah sembuh, menurutnya, kondisi ototnya masih sangat jauh dari yang diinginkannya.

"Kedua, Honda saat ini berada dalam masa sulit, dan kami jauh tertinggal dari para pabrikan lain, jadi target saya adalah mencoba finis di setiap akhir pekan mulai dari sekarang," ujarnya.

Mengalami patah lengan kanannya saat GP Spanyol 2020 dan telah menjalani tiga kali operasi, Marquez memutuskan rehat dari kompetisi untuk pemulihan setelah GP Italia di Mugello pada Mei lalu. Setelah menjalani operasi keempat di Amerika Serikat, pembalap Spanyol ini mengambil jeda kompetisi untuk melanjutkan pemulihan sebelum dinyatakan fit mengendarai motor MotoGP di tes Misano pekan lalu. 

Selain untuk membantu pengembangan motor Honda, tes di Misano juga menjadi bagian tim Repsol Honda membangun kebugaran Marquez dan membiasakan dirinya kembali di atas mesin MotoGP. Menyusul sejumlah pemeriksaan, konsultasi dan tes yang memuaskan, Marquez kini akan menjalani tahap selanjutnya dari rehabilitasinya.

 

"Setelah saya menyelesaikan tes itu kondisi fisik saya bagus. Kami menganalisis pemulihan saya dengan lengan saya selama beberapa hari selanjutnya dan kami memahami bahwa mungkin ada sejumlah peluang untuk berada di Aragon dan kami telah mendiskusikan hal itu dengan para dokter," kata Marquez. 

Optimisme Bagnaia

Menjelang GP Aragon yang digelar besok, pembalap Ducati Francesco Bagnaia memberi tekanan yang tak bisa diremehkan rival utamanya, Fabio Quartararo, setelah memangkas jaraknya dari sang pemuncak klasemen hingga 61 poin berkat empat kemenangan beruntun menuju Grand Prix Aragon akhir pekan ini. Dalam tiga pekan ke depan, 74 poin maksimal diperebutkan ketika Aragon menjadi awal rangkaian triple header atau tiga balapan beruntun sebelum Jepang dan Thailand.

Bagnaia tiba di Aragon dengan bekal empat kemenangan beruntun yang fantastis, menjadi pebalap pertama yang melakukan hal itu di atas motor Ducati. Kemenangan sang pembalap Italia pada tahun lalu di Aragon akan menjadi modal tambahan dalam upayanya menekan Quartararo, yang belakangan ini tampil kurang garang.

"Saya senang kembali balapan di Aragon, di mana saya meraih kemenangan pertama saya di MotoGP pada tahun lalu," kata Bagnaia dikutip laman resmi Ducati, Rabu (14/9/2022).

 

Setelah kehilangan cukup banyak poin di paruh pertama musim karena performa yang jeblok, Bagnaia kini muncul sebagai ancaman serius dengan penekanan bahwa belum ada pembalap yang menang balapan selain dia sejak pertengahan Juni lalu. Pada 2021, Bagnaia terjatuh di FP2 tapi mampu merebut pole setelah mencetak rekor baru Sirkuit Aragon. Dari posisi start terdepan, Bagnaia meraih kemenangan perdananya di MotoGP setelah bertarung dengan Marc Marquez hingga lap terakhir.

Adapun, Quartararo mengakui Aragon adalah sirkuit tertangguh yang harus ia taklukkan di sisa musim ini.

"Tapi saya fokus, saya ingin menjadikannya balapan yang hebat. Saya tak pernah lebih baik dari lima besar di sini sebelumnya. Semoga kami bisa sangat kuat, menjalani balapan yang baik, dan bangga dengan diri kami," kata Quartararo.

Sang pebalap Prancis bahkan berharap Marc Marquez, yang dijadwalkan kembali membalap di Aragon setelah menjalani pemulihan cedera, dapat membantunya bertarung melawan para pembalap Ducati. Hal itu ia ungkapkan ketika melihat sang pembalap itu Honda tak kehilangan kecepatannya saat ikut serta tes MotoGP di Misano di mana catatan tebaik Marquez berjarah hanya setengah detik dari lap tercepat di tabel.

 

"Saya harap dia (Marquez) bisa bertarung bersama kami segera dan mencoba menghancurkan sedikit rencana dari motor-motor merah itu (Ducati)," kata Quartararo.

 

Valentino Rossi memutuskan mundur dari MotoGP pada akhir musim ini. - (DOK REPUBLIKA)

 

 
Berita Terpopuler