Tiga Tahun Berlalu, Daniel Craig Lupa Aksen Kentucky Benoit Blanc di Knives Out

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktor Daniel Craig sukar mengingat aksen bicara ala Kentucky yang dia pakai saat memerankan detektif Benoit Blanc di film Knives Out tiga tahun lalu. Alhasil, saat mengulang peran di sekuel film, Craig harus kembali mempelajari aksen tersebut.

Sebagai persiapan syuting sekuel yang diberi judul Glass Onion, A Knives Out Mystery, Craig secara khusus belajar dari pelatih dialek. Aktor berusia 54 tahun tersebut ingin gaya bicaranya dalam film tidak berbeda dari sinema pertamanya silam.

"Saya menjalani sesi dengan pelatih aksen selama tiga atau empat bulan sebelum kami mulai syuting. Saya lupa aksennya, dan saya tidak ingin hasilnya seperti tiruan. Saya ingin membuatnya nyata, semoga," ungkap Craig, dikutip dari laman AceShowbiz, Rabu (31/8/2022).

Mantan aktor James Bond itu mengaku ingin melakukan dialog khas Kentucky lagi dengan sempurna. Lewat sosok Benoit Blanc, dia juga hendak melakukan sesuatu yang menarik imajinasi penonton agar membuat mereka terhanyut dalam misteri pembunuhan dalam film.

Setelah membintangi lima sinema James Bond sebagai agen 007, Craig tidak ragu menjadikan waralaba Knives Out menjadi serangkaian film sukses. Craig mengaku telah menghabiskan 15 tahun dalam hidupnya mencoba melakukan itu dalam sebuah waralaba.

"Jika Anda menempatkan orang yang tepat dan melibatkan talenta yang tepat, maka Anda bisa melakukannya. Kami tidak ingin mengecewakan penggemar, kami ingin penonton menikmati dunia yang kami ciptakan di film pertama dan percaya pada yang satu ini," kata Craig.

Knives Out menjadi hit ketika dirilis pada 2019. Sutradara Rian Johnson kembali mengarahkan film sekaligus menulis skenarionya seperti di sinema pertama. Dia menyampaikan, akan ada elemen misteri di sekitar karakter yang diperankan Craig.

Dengan kata lain, film membiarkan sosok Benoit Blanc tetap misterius. Johnson mengatakan, tetap ada kisah soal Blanc, tapi hal-hal seputar kehidupan sang detektif tidak menjadi fokus cerita. Bagi Johnson, kisah demikian tidak terlalu menarik baginya.

Johnson membandingkannya dengan karakter detektif populer dari novel karangan Agatha Christie, Hercule Poirot dan Miss Marple. "Seperti halnya Poirot dan Miss Marple, yang menyenangkan adalah bagaimana elemen karakter Benoit terungkap saat memecahkan tiap misteri," tutur Johnson.