Update Covid-19: Kasus Harian Nasional Bertambah 4.549, DKI dan Jawa Barat Terbanyak

Sebanyak 21 orang meninggal akibat Covid-19 pada Jumat (26/8/2022).

Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Jumlah kasus harian nasional mencapai 4.549 kasus Covid-19 pada Jumat (26/8/2022).
Rep: Dian Fath Risalah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak dengan 1.888 orang pada Jumat (26/8/2022) hingga pukul 12.00 WIB. Data Satgas Covid-19 mencatat penambahan itu diikuti Provinsi Jawa Barat (953 orang), Banten (493 kasus), Jawa Timur (411 kasus), dan Jawa Tengah (154 kasus).

Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional Covid-19 mencapai 4.549 kasus. Total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.338.906 orang.

Sementara itu, pasien sembuh Covid-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta 3.100 orang, Banten 842 orang, Jawa Barat 646 orang, Jawa Timur 427 orang, dan Jawa Tengah 129 orang. Dengan demikian, secara nasional angka kesembuhan harian bertambah 5.758 orang, sehingga total mencapai 6.134.880 orang.

Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 21 orang, yakni di Provinsi Jawa Tengah empat orang, DKI Jakarta tiga orang, Jawa Timur, Bali dan Riau masing-masing dua orang. Jawa Barat, Banten, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Timur masing-masing satu orang.

Baca Juga

Satgas juga mencatat jumlah kasus aktif yang mencakup penderita Covid-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 46.548 kasus, turun 1.230 orang dibandingkan hari sebelumnya (25/8/2022). Selain itu, terdapat pula 5.952 orang yang masuk dalam kategori suspek.

Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 89.264 spesimen dari 39.804 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia. Tingkat positif atau positivity rate spesimen harian adalah 9,41 persen dan untuk tingkat positivity rate orang harian adalah 11,43 persen.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, memprediksi, puncak kasus gelombang keempat Covid-19 di Indonesia akan terjadi pertengahan September. Dia menuturkan, hingga sekarang Indonesia masih dalam gelombang keempat Covid-19 dan didominasi oleh subvarian omicron BA.5.

"Saya sejak awal saya sampaikan masa rawan kita setidaknya sampai Oktober awal, puncaknya di pertengahan September dan masa rawan sampai Oktober awal," kata Dicky kepada Republika.co.id, Kamis (25/8/2022).Dicky mengingatkan bahwa ketaatan akan penggunaan aplikasi PeduliLindungi perlu terus ditingkatkan sebagai salah satu cara melindungi kelompok rawan di tengah pandemi. Dicky mengatakan bahwa ketika terjadi penurunan ketaatan dalam protokol kesehatan termasuk penggunaan PeduliLindungi menjadikan perlunya diambil langkah untuk meningkatkan ketaatannya.

"Literasi yang dibangun ini untuk kita semua, untuk masyarakat, untuk melindungi kelompok yang paling rawan di masyarakat," kata Dicky.

 
Berita Terpopuler