Cara Lindungi Bayi, Anak, dan Remaja dari Penularan Cacar Monyet

Penularan cacar monyet pada anak lebih mungkin terjadi di rumah daripada sekolah.

Freepik/Stefamerpik
Petugas kesehatan memperlihatkan sampel swab cacar monyet (Ilustrasi). Cacar monyet tidak menyebar semudah Covid-19 atau penyakit umum pada anak-anak.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 belum berakhir tetapi penyakit menular lain muncul. Cacar monyet (monkeypox) menyebar secara global. Di Amerika Serikat (AS), hampir setiap negara bagian dan teritori telah melaporkan kasus cacar monyet dengan lebih dari 11 ribu kasus terkonfirmasi.

Di Indonesia, kasus cacar monyet pertama sudah terkonfirmasi yang menyerang pria berusia 27 tahun asal Jakarta. Meskipun banyak pasien monkeypox yang kerap terinfeksi dari hubungan seksual antarpria, masyarakat harus tetap melindungi diri, termasuk anak-anak.

Baca Juga

Spesialis penyakit menular pediatri Duke University School of Medicine Dr Ibukun Kalu mengatakan cacar monyet tidak menyebar semudah Covid-19 atau penyakit umum pada anak-anak. Penularannya biasanya membutuhkan kontak langsung dengan ruam orang yang terinfeksi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, cacar monyet dapat menyebar dengan menyentuh benda, kain, dan permukaan yang telah digunakan oleh penderita dan belum dibersihkan atau melalui tetesan pernapasan (droplet) yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi selama tatap muka dekat. Untuk saat ini, anak-anak lebih mungkin tertular cacar monyet dari orang yang mereka hubungi di rumah daripada di sekolah.

Namun, seorang anak yang tinggal dengan penderita cacar monyet juga berpotensi membawa virus ke tempat penitipan anak atau sekolah mereka. Berikut tips melindungi anak dari cacar monyet, dikutip dari Indian Express, Kamis (25/8/2022):

Anak berusia 0-4 tahun
Mengingat monkeypox menyebar terutama melalui kontak dekat yang berkepanjangan, bayi dan balita secara teoretis bisa mendapatkan infeksi dari pengasuh yang sakit. Itu bisa terjadi jika mereka memeluk atau mencium anak-anak, mengganti popok kotor dengan ruam yang terbuka di tangan mereka, atau melalui mainan yang terkontaminasi, serta peralatan dan tempat tidur bersama.

Spesialis penyakit menular pediatri Norton Children’s Hospital Dr Kristina Bryant mengatakan orang tua harus menganggap serius ruam baru, terutama jika itu berlangsung selama lebih dari beberapa hari atau disertai dengan demam. Setelah itu, segera hubungi dokter anak untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Jika ada paparan cacar monyet, staf penitipan anak harus mengelolanya seperti menangani virus lain dengan pembersihan menyeluruh. Mereka juga harus memastikan staf atau anak-anak dengan gejala tinggal di rumah sampai sembuh.

Anak berusia 4-10 tahun
Penting untuk menjaga anak-anak dengan ruam dan demam di rumah dan mendorong mereka untuk sering mencuci tangan. Menurut Bryant, anak-anak dalam kelompok usia ini juga memiliki pemahaman yang cukup baik tentang konsep-konsep seperti menjaga tangan dan tubuh mereka untuk diri mereka sendiri dan tidak berbagi barang-barang pribadi.

"Ini adalah strategi yang dapat membantu mencegah penyebaran penyakit," kata Bryant.

Menurut Bryant, penting bagi orang tua dan orang dewasa di rumah untuk menyadari kesehatan mereka dan terbuka untuk mendiskusikan penyakit dengan cara yang sesuai dengan usia anak-anak mereka. Jika ada yang terinfeksi cacar monyet, mereka harus mengisolasi di ruangan yang jauh dari orang lain sejauh mungkin, memakai masker medis yang pas, dan menutupi ruam mereka dengan lengan panjang, celana, atau sarung tangan.

"Kasus pada anak-anak telah dikaitkan dengan penularan rumah tangga. Jadi cara terbaik untuk melindungi anak-anak Anda dari cacar monyet adalah orang tua melindungi diri mereka sendiri," ujar dia.

Anak berusia 11-18 tahun
Jika anak Anda masuk dalam kategori remaja, mereka biasanya sering berpartisipasi dalam olahraga dan melakukan kontak dekat seperti gulat atau kegiatan yang melibatkan kostum atau seragam bersama. Ini mungkin berisiko lebih tinggi terkena cacar monyet dibandingkan dengan teman sebayanya.

Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)


Namun, bukan berarti mereka harus menghentikan kegiatan tersebut. Selama administrator sekolah dan orang tua mengetahui kegiatan dan area mana yang berpotensi menularkan virus dan mereka mengomunikasikannya dengan jelas kepada siswa, risiko cacar monyet dapat dikendalikan.

"Sekolah bisa menggunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan yang sering disentuh seperti peralatan olahraga, memisahkan seragam menjadi tumpukan kotor atau bersih, dan menangani potensi kontaminasi dengan sarung tangan," ujar Kalu.

Selain itu, orang tua juga dapat mulai melakukan pembicaraan mengenai hubungan seksual. Ini penting karena salah satu cara penyebarannya adalah melalui kontak intim. Kontak fisik yang dekat selama seks oral, anal, atau vaginal, serta berciuman atau berpelukan dapat menyebarkan virus.

Baca juga : Kasus Pertama di Dunia: Pria Italia Tertular Cacar Monyet, Covid-19, dan HIV Sekaligus

 
Berita Terpopuler