WHO: Virus Monkeypox Berpotensi Hindari Perlindungan dari Vaksin

WHO ungkap ada sejumlah kasus orang yang telah divaksinasi masih kena cacar monyet.

Lea Suzuki/San Francisco Chronicle via AP
Seorang ahli farmasi menunjukkan vaksin Jynneos untuk cacar monyet di sentra vaksinasi Zuckerberg San Francisco General Hospital, AS, pad Jumat, 29 Juli 2022. WHO mengingatkan adanya sejumlah kasus infeksi terobosan cacar monyet pada orang yang telah menerima vaksin.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus monkeypox yang menyebabkan cacar monyet kini sudah menyebar ke berbagai negara nonendemik. Menurut studi terbaru, virus monkeypox yang menyebar saat ini mulai memiliki kemampuan untuk menghindari perlindungan dari vaksin.

Para pimpinan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa ada sejumlah kasus infeksi terobosan terkait cacar monyet. Breakthrough infection merupakan infeksi yang terjadi pada orang yang sudah divaksinasi.

Dalam kasus cacar monyet, pimpinan teknis penanganan cacar monyet dari WHO, Dr Rosamund Lewis, mengungkapkan bahwa kasus-kasus infeksi terobosan ini ditemukan pada orang yang menerima vaksin pencegahan setelah terpapar virus monkeypox. Temuan ini menunjukkan bahwa vaksin tidak bisa 100 persen efektif, baik ketika diberikan sebelum atau setelah terpapar virus monkeypox.

"Kita tak bisa berharap efektivitas 100 persen saat ini, berdasarkan informasi yang bermunculan," kata Dr Lewis, seperti dilansir The Sun, Rabu (24/8/2022).

Meski tak bisa memberikan perlindungan 100 persen, pemberian vaksin dapat menurunkan risiko terhadap cacar monyet. Oleh karena itu, vaksinasi tetap dapat menjadi salah satu upaya perlindungan terhadap cacar monyet yang direkomendasikan.

Baca Juga

Terkait vaksin, saat ini jenis vaksin yang bisa memberikan perlindungan terhadap cacar monyet adalah vaksin cacar Jynneos. Namun, besarnya kebutuhan akan vaksin membuat para ahli mencoba untuk memberikan vaksin cacar dengan menggunakan metode "fraction dosing".

Vaksin cacar monyet yang dipakai di AS. - (Republika)

Dengan metode ini, vaksin bisa diberikan dalam dosis yang lebih kecil, namun tanpa mengorbankan tingkat perlindungan yang diberikan. Perlindungan dari vaksin ini perlu dikombinasikan dengan upaya pencegahan lain ketika beraktivitas.

Salah satunya adalah dengan tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain, mengingat metode penyebaran utama cacar monyet adalah melalui kontak antarkulit. Cacar monyet juga bisa ditularkan melalui droplet pernapasan. Oleh karena itu, upaya pencegahan terhadap paparan droplet juga dapat membantu menurunkan risiko penularan cacar monyet.

Saat ini, WHO mengungkapkan bahwa ada 41.358 kasus cacar monyet yang telah terkonfirmasi di dunia. Kasus cacar monyet ini tersebar di 94 negara.

 
Berita Terpopuler