Tangani DBD, Ini Tiga Langkah yang Dilakukan Pemprov Jabar

Pemprov Jabar akan melakukan tiga langkah untuk menangani kasus DBD.

ANTARA/Adeng Bustomi
Petugas melakukan fogging atau pengasapan di Cintarasa, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Pemprov Jabar akan melakukan tiga langkah untuk menangani kasus DBD.
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat mengutamakan tiga langkah terpadu. Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menjelaskan, tiga langkah tersebut yakni pemahaman pada masyarakat (sosialisasi), pemberian bantuan obat-obatan, serta pengawasan, dalam mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca Juga

"Untuk mengantisipasi berbagai penyakit, termasuk di dalamnya ada DBD, memberikan pemahaman dahulu kepada masyarakat. Setelah memberikan pemahaman, kemudian memberikan bantuan obat dan pengawasan," ujar Uu Ruzhanul dalam sosialisasi 'Wujudkan Indonesia Bebas dari DBD'.

Uu mengatakan, ketiga langkah tersebut penting karena saling mendukung satu sama lainnya. Menurutnya, pemberian bantuan obat-obatan tidak dapat efektif tanpa adanya sosialisasi atau pemahaman terlebih dahulu. Begitu juga, dengan pemahaman dan obat-obatan tak dapat berjalan optimal tanpa adanya pengawasan.

"Kalau hanya diberikan obat tanpa diberikan pemahaman, kadang-kadang tidak akan bisa efektif. Kemudian kalau hanya diberikan pemahaman tanpa ada obat dan pengawasan, siapa tahu obatnya tidak dimakan," katanya.

"Jadi tiga langkah dalam mengantisipasi DBD, termasuk dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat oleh Pemprov Jabar, mudah-mudahan berhasil dan sukses. Jabar masyarakatnya sehat semua," imbuhnya.

 
Berita Terpopuler