59,14 Juta Penduduk Indonesia Telah Dapatkan Vaksin Booster

Pada Ahad), ada tambahan 38.614 orang yang menerima vaksin Covid-19 booster.

Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan melakukan vaksinasi Covid-19 booster di RSA UGM, Sleman, Yogyakarta. Pada Ahad (21/8/2022), terdapat 38.614 orang telah menerima vaksin Covid-19 penguat.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 59.145.320 penduduk Indonesia telah menjalani vaksinasi ketiga, menurut data yang dihimpun di Jakarta, Ahad (21/8/2022). Satgas melaporkan terdapat 38.614 orang telah menerima vaksin Covid-19 penguat (booster) per hari ini.

Selain itu, sebanyak 14.318 orang baru mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Dengan begitu, total penduduk yang telah menjalani vaksinasi sebanyak 203.116.008 orang.

Penduduk yang telah menjalani vaksinasi dosis lengkap tercatat sebanyak 170.614.271 orang. Terdapat 9.168 orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua.

Pemerintah menggelar vaksinasi Covid-19 dosis keempat alias booster kedua untuk para tenaga kesehatan. Berdasarkan data terkini, sebanyak 276.385 orang telah menjalaninya. Terdapat penambahan 569 tenaga kesehatan yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 booster kedua pada Ahad.

Baca Juga

Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta kepada pemerintah daerah untuk mendorong capaian vaksin booster atau penguat. Ia mengingatkan target 30 persen untuk vaksin booster.

"Tidak lelah saya minta kepada pemerintah daerah yang masih belum memenuhi target 30 persen untuk vaksin booster, khususnya daerah yang masih mengalami peningkatan kasus tinggi," kata Wiku.

Wiku mengingatkan efektivitas vaksin akan menurun setelah enam bulan bagi orang dewasa normal dan tiga bulan untuk lansia. Oleh karena itu, peran pemimpin daerah seperti gubernur, wali kota, dan bupati sampai ke tingkat akar rumput di RT/RW sangat penting untuk mengajak masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19, termasuk dosis penguat yang kini digencarkan pemerintah pusat.

"Pada prinsipnya pemerintah senantiasa terus melakukan sosialisasi serta perlindungan kepada masyarakat demi mempertahankan herd immunity yang tinggi," tutur Wiku.

 
Berita Terpopuler