Face Icing Viral di TikTok, Betulkah Bermanfaat?

Face icing dilakukan dengan menggulirkan es batu ke permukaan kulit.

Freepik
Perempuan memakai es batu untuk mengompres wajahnya. Face icing kembali populer di media sosial.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Face icing kembali populer di platform media sosial. Tren mengompres wajah dengan es batu atau atau air es ini digadang memiliki berbagai manfaat perawatan kulit, termasuk menenangkan kemerahan, pengelupasan kulit, dan menyamarkan bercak pada kulit.

Meskipun manfaat-manfaat tersebut tampak memikat, praktik ini bukannya tanpa risiko. Menurut Cleveland Clinic, face icing bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan, mengempiskan kantong mata, serta mencerahkan hasil akhir dandanan.

Baca Juga

Face icing juga mudah dilakukan dan murah. Seorang ahli bedah plastik wajah di New York City, Amerika Serikat, Konstantin Vasyukevich, mengatakan bahwa face icing adalah salah satu perawatan kulit yang menjadi bisa menjadi sangat populer sesekali kemudian memudar lagi.

Menurut Vasyukevich, mengompres wajah dengan es bertindak layaknya peralatan yang digunakan di klinik untuk membuat orang terlihat muda dan cantik. Namun, ada efek yang berbeda setiap orang, ada yang langsung dan ada yang lebih tahan lama.

"Sebagian besar efek langsungnya cukup positif," ungkap Vasyukevich.

Hanya saja, memaparkan es batu ke kulit terlalu lama dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan atau radang dingin. Vasyukevich menjelaskan ketika es dipaparkan terlalu lama di wajah, pembuluh darah akan menyempit.

"Kemudian ketika kompres es diangkat, pembuluh darah akan bergerak ke arah yang berlawanan, melebar," jelas Vasyukevich.

Untuk menghindari komplikasi tersebut, caranya cukup mudah. Anda hanya perlu mengatur berapa lama menggulirkan es ke permukaan kulit.

Sebaiknya, hindari mengoleskan es batu langsung ke wajah. Bungkus es dengan kain tipis lalu aplikasikan ke wajah dengan gerakan konstan dan melingkar. Jangan terlalu lama menempelkannya pada bagian kulit mana pun.

Kompres es memang membantu memberi kulit lebih banyak kekenyalan, meningkatkan elastisitas kulit, dan membuatnya sedikit bersinar. Hasilnya tentu adalah tampilan awet muda, yang bisa langsung diapresiasi orang setelah orang "membekukan" wajah mereka.

"Efek jangka panjang mungkin sesuatu yang saya akan peringatkan pada orang-orang, tentang suhu ekstrem yang menyentuh kulit untuk waktu yang lama dan mungkin tidak bermanfaat," papar dia.

Dari pengalaman praktiknya, Vasyukevich melihat bahwa untuk orang yang terkena suhu ekstrem atau untuk orang yang bekerja di luar ruangan, kulitnya akan kehilangan elastisitas dan kolagen. Alhasil, kulit mereka mulai menua sehingga terlihat tidak lebih muda dan tidak sehat.

Cleveland Clinic mengatakan bahwa siapa pun yang memiliki kulit tipis, sensitif, dan kapiler yang rusak harus menghindari perawatan ini. Badan kesehatan itu mengingatkan bahwa siapa pun yang baru menjalani operasi bedah plastik juga harus melewatkan face icing agar kulit dapat pulih secara alami.

Untuk orang dengan kulit sensitif atau beberapa kondisi kulit, Vasyukevich mengatakan bahwa mereka bisa mendinginkan kulit. Akan tetapi, ia tidak akan merekomendasikan suhu ekstrem.

Ahli bedah menyarankan kepada semua orang yang mempertimbangkan ingin mencoba perawatan kulit yang baru harus berkonsultasi dengan dokter kulit terlebih dahulu. Dengan begitu, dokter dapat memeriksa masalah kulitnya.

Mengompres kulit dengan es batu sebetulnya cenderung aman dan memiliki kemungkinan yang sangat rendah untuk menyebabkan masalah lain. Setiap gangguan ringan yang timbul, seperti luka bakar pada kulit, akan hilang dengan sendirinya.

 
Berita Terpopuler