Pemerintah Targetkan Vaksinasi PMK Tahap Awal Rampung September 2022

Pemerintah mendistribusikan tiga juta dosis vaksin PMK pada tahap awal.

ANTARA/Raisan Al Farisi
Dokter hewan memeriksa kesehatan sapi sebelum penyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap kedua di Cicendo, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/8/2022). Pemerintah Kota Bandung menerima bantuan 400 dosis vaksin PMK tahap kedua guna mengantisipasi serta mengendalikan penyebaran PMK di Kota Bandung. Pemerintah Targetkan Vaksinasi PMK Tahap Awal Rampung September 2022
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahap awal pada hewan ternak di Indonesia rampung pada pertengahan September 2022.

Baca Juga

"Kami menargetkan distribusi dan vaksinasi dua tahap awal yang sebanyak 3 juta dosis tuntas bulan ini atau maksimal pertengahan September," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito di Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Wiku mengatakan pemerintah mendistribusikan tiga juta dosis vaksin PMK pada tahap awal yang dibagi dalam dua fase, yaitu 800 ribu dosis yang telah didistribusikan dan disuntikkan ke hewan ternak dan fase dua sebanyak 2,2 juta dosis sedang didistribusikan dan mulai disuntikkan ke hewan ternak.

"Vaksinasi telah dilakukan sebanyak lebih dari 800 ribu vaksin kisaran Juni-Juli 2022. Di Indonesia jumlah kasus baru PMK melandai, ini memperlihatkan vaksin mampu menekan PMK," katanya.

Menurut Wiku, Indonesia meniru penanganan PMK dari negara-negara yang sudah terpapar wabah terlebih dulu dengan menyesuaikan kondisi terkini di dalam negeri.

"Di Asia Tenggara, kontrol PMK lebih banyak atau mayoritas menggunakan vaksin. Studi membuktikan bahwa vaksin PMK mampu menekan dampak keuangan bagi peternak di Asia Tenggara," katanya.

Selain mendatangkan vaksin PMK dari lima perusahaan asing di luar negeri, pemerintah juga menggandeng perusahaan produsen vaksin lokal agar kebutuhan vaksin cepat dan mudah terpenuhi.

"Pemerintah mengupayakan percepatan pengadaan vaksin. Pemerintah juga berencana mengimpor bahan baku vaksin yang diproduksi dalam negeri, karena perusahaan farmasi lokal juga punya kemampuan memproduksi vaksin dalam jumlah besar," katanya.

 

 
Berita Terpopuler