Mudah Dibuat, Teh Rempah Ini Bantu Turunkan Kadar Gula Darah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengidap diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, perlu mencermati makanan dan minuman yang rutin dikonsumsi. Pasalnya, kedua bentuk diabetes tersebut menyebabkan tingkat glukosa dalam darah menjadi terlalu tinggi, yang dapat mengubah cara seseorang menjalani hidup.  
 
Kabar baiknya, ada satu minuman yang bisa mengurangi kemungkinan seseorang terkena diabetes dengan cara menurunkan kadar gula darah. Khasiat itu dibuktikan dalam sebuah penelitian yang digagas oleh akademisi dari Lancashire, Inggris dan Portugal pada 2015.

Studi tersebut mengungkap manfaat dari minum teh rempah, yakni teh kayu manis yang mudah dibuat sendiri di rumah. Hasil studi telah diterbitkan oleh Journal of Diabetes Research, membeberkan data bahwa teh kayu manis secara signifikan menurunkan tingkat glukosa maksimum postprandial (kadar gula darah hingga empat jam setelah makan) pada orang dewasa yang tidak mengidap diabetes.

"Salah satu mekanisme yang mungkin diusulkan untuk menjelaskan efek teh kayu manis pada gula darah mungkin terkait dengan aksi insulin melalui peningkatan protein reseptor-beta insulin yang bekerja secara menguntungkan dalam persinyalan insulin," tulis para peneliti.

Akan tetapi, studi lebih lanjut tetap perlu dilakukan untuk menyelidiki mekanisme tersebut. Sebagai bagian dari penelitian, tim melibatkan 30 orang dewasa yang tidak mengidap diabetes dan membagi mereka secara acak menjadi dua kelompok.

Kadar gula darah mereka diukur setelah puasa kemudian satu kelompok diminta minum teh kayu manis. Untuk membuat teh tersebut, digunakan 60 gram kayu manis yang direndam dalam satu liter air selama 24 jam. Air larutan tersebut kemudian dipanaskan sebelum dikonsumsi.

Menurut Diabetes.co.uk, kadar gula darah "normal" adalah antara 4,0 hingga 5,4 milimol per liter (mmol/L) saat berpuasa serta hingga 7,8 mmol/L sekitar dua jam setelah makan. Untuk pengidap diabetes, target kadar gula darah yang terkendali adalah empat sampai tujuh mmol/L sebelum makan.

Angka itu harus di bawah sembilan mmol/L untuk orang dengan diabetes tipe 1, dan di bawah 8,5 mmol/L untuk orang dengan diabetes tipe 2 jika dihitung setelah makan. Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Deretan faktor risiko itu antara lain berusia di atas 40 tahun (atau 25 tahun untuk penduduk Asia Selatan) serta nemiliki kerabat dekat dengan diabetes (seperti orang tua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan). Kelebihan berat badan atau obesitas juga termasuk faktor risiko, selain berasal dari Asia, Afrika-Karibia, atau Afrika-Amerika, dikutip dari laman Express, Selasa (2/8/2022).