Negara Bagian Utah Tetapkan Juli Sebagai Bulan Kebudayaan Muslim Amerika

Gubernur Utah Spencer Cox menyatakan Juli sebagai bulan kebudayaan Muslim Amerika.

Google.com
Muslim Amerika (ilustrasi)
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, SALTLAKECITY -- Sebagai bagian dari saling berbagi kebudayaan antar etnis dan agama, Gubernur Utah Spencer Cox menyatakan Juli sebagai bulan kebudayaan Muslim Amerika. Penetapan ini juga bagian dari merayakan kontribusi Muslim di wilayah tersebut. 

Baca Juga

“Hari ini Utah diperkaya oleh orang-orang Muslim Amerika dan budayanya dalam seni, masakan, bisnis, pemerintahan, dan olahraga,” bunyi pernyataan dari Cox dilansir dari About Islam, Ahad (24/7/2022).

“Selama lebih dari satu abad, umat Islam telah memberikan kontribusi berharga bagi hampir setiap aspek masyarakat Amerika,"tambahnya.

Deklarasi tersebut menyatakan bahwa kefanatikan, stereotip dan ujaran kebencian anti-Muslim harus dilawan dengan pendidikan dan kesadaran.

Rasa syukur

Mengumumkan deklarasi tersebut, Divisi Urusan Multikultural Utah mengucapkan terima kasih atas kerja advokasi Liga Sipil Muslim Utah di media sosial.  “Kami sangat berterima kasih,” kata Luna Banuri, direktur eksekutif liga.

“Reaksi dari masyarakat beragam.  Sebagian belum pernah mendengarnya dan sebagian memandangnya sebagai pintu gerbang solusi untuk setiap masalah yang dihadapi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan dengan proklamasi ini,"tambahnya. 

Ini bukan satu-satunya negara yang mengakui kontribusi umat Islam dan prestasi mereka. Tahun lalu, Gubernur Illinois J.B. Pritzker mengeluarkan proklamasi pada bulan Desember untuk merayakan Januari sebagai Bulan Sejarah Muslim.

Juga pada tahun 2021, kota Fullerton, Los Angeles, mengakui Agustus sebagai “Bulan Apresiasi Muslim-Amerika”  Ohio juga merayakan Hari Islam Ohio setiap Sabtu kedua di bulan Oktober sejak 1987. 

 
Berita Terpopuler