Kemenkes Pertimbangkan Vaksinasi Lengkap untuk Anak di Bawah 6 Tahun

Kemenkes menunggu rekomendasi ITAGI soal vaksinasi Covid-19 anak di bawah 6 tahun.

www.freepik.com.
Lengan anak ditempeli plester setelah mendapatkan vaksin Covid-19 (Ilustrasi). Kemenkes menyebut ITAGI masih belum memberikan rekomendasi vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 6 tahun.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan vaksinasi dosis lengkap Covid-19 untuk anak di bawah usia enam tahun. Ia menyebut sejauh ini hal tersebut masih sebatas usulan.

Baca Juga

"Saat ini sedang tunggu rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) sebab beberapa negara sudah melakukan itu," kata Syahril yang dikonfirmasi via telepon di Jakarta, Jumat (22/7/2022).

Syahril yang juga menjabat sebagai direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Jakarta mengatakan sejumlah pertimbangan penting yang dibahas Kemenkes bersama ITAGI terkait program tersebut adalah ketersediaan vaksin di Tanah Air. Alasannya, vaksinasi untuk anak di bawah usia enam tahun kemungkinan bergulir beriringan dengan target pemerintah mengejar ketertinggalan cakupan vaksin dosis penguat (booster) pada usia dewasa dan lansia.

Dilansir dari Dashboard Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, vaksinasi booster di Indonesia hingga Jumat baru mencapai 53,89 juta jiwa lebih atau setara 25,88 persen dari target sasaran 208 juta jiwa lebih. Cakupan vaksin dosis lengkap primer (dosis dua) mencapai 169 juta jiwa lebih atau setara 81,49 persen dan dosis pertama 202 juta jiwa lebih atau setara 97,04 persen dari target sasaran.

"Vaksin dosis satu, dua, dan booster, sampai saat ini masih menjadi prioritas pemerintah dan belum membuat prioritas lain," katanya.

Selain itu, menurut Syahril, pemerintah juga mempertimbangkan program vaksinasi lanjutan berupa booster kepada kelompok masyarakat usia enam hingga 18 tahun di Indonesia. Di samping itu, rencana pemberian dosis keempat atau booster kedua juga masih dikaji.

Syahril mengatakan vaksin Covid-19 dosis lengkap primer serta dosis penguat (booster) sebagai penambah daya tahan tubuh dapat menurun dalam waktu enam bulan. Sementara itu, para pakar ilmu kesehatan dan epidemiologi memperkirakan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 akan terus ada di tengah masyarakat dalam waktu panjang.

"Booster memberikan perlindungan agar tidak jatuh sakit lebih berat saat kena varian baru COVID-19. Kita lihat nanti, apakah beriringan atau tidak, sebab booster untuk anak enam hingga 18 tahun juga jadi pertimbangan kami dan dosis keempat juga," katanya.

 
Berita Terpopuler