Tekan Stunting, Menkes Serukan Remaja Putri Rutin Konsumsi Tablet Tambah Darah

Tablet tambah darah perlu diteruskan konsumsinya hingga menikah, hamil, melahirkan.

Republika/Shabrina Zakaria
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, membagikan Tablet Tambah Darah (TTD) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam rangka pencegahan stunting, kematian ibu, dan kematian anak di SMKN 1 Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (21/7/2022).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyerukan para remaja putri untuk mulai rutin mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Asupan zat gizi mikro itu penting guna menekan stunting atau kekerdilan pada anak di Indonesia.

Baca Juga

"Tablet tambah darah itu mencegah stunting," ujarnya saat mengunjungi sejumlah sekolah yang berada di kawasan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/7/20222).

Selain itu, lanjut Menkes, mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin juga dapat mengurangi risiko kematian ibu saat melahirkan dan kematian bayi saat lahir. Dalam lawatannya itu, Menkes mengunjungi SMA Negeri 1 Cibinong, SMPN 1 Cibinong, SMAN 2 Cibinong, dan SMKN 1 Cibinong dalam rangka kampanye #AksiBergizi berupa pemberian TTD bagi remaja putri di sekolah.

"Inilah tugas saya memastikan adik-adik zat besinya cukup, salah satu caranya dengan memberikan tablet tambah darah," katanya.

Di hadapan para siswa-siswi SMA Negeri 1 Cibinong, Menkes menyampaikan, per tahunnya terdapat sekitar 7.000 ibu meninggal saat melahirkan dan 25 ribu bayi lahir meninggal akibat kekurangan zat besi. Dengan para remaja putri rutin mengkonsumsi tablet tambah darah, ia mengharapkan, dapat mencegah ibu meninggal saat melahirkan dan bayi lahir meninggal.

"Sekarang sudah ada tablet tambah darah yang rasanya manis karena ada tambahan gula sedikit," ucapnya.

Sementara itu, dihadapan siswa-siswi SMP Negeri 1 Cibinong, Menkes juga meminta para remaja putri mengonsumsi rutin tablet tambah darah. Tablet tambah darah penting dilanjutkan hingga fase kehidupan berikutnya, yaitu menikah, hamil, dan melahirkan.

"Kalau kita punya anak dan kurang gizinya, anaknya jadi bodoh, orang yang stunting itu 20 persen IQ-nya di bawah normal," tuturnya.

Hal sama juga disampaikan Menkes di sekolah lainnya. Dalam kesempatan itu, Menkes memberikan tiga tips agar para siswa-siswi tetap sehat. Pertama, rajin olahraga agar sehat. Kedua, makan makanan dengan gizi seimbang. Ketiga, minum TTD bagi remaja putri untuk mengurangi risiko kematian saat melahirkan dan bayi lahir meninggal serta mencegah stunting pada anak.

"Jadi tiga itu saja, itu bisa mengurangi kematian ibu dan bayi lahir meninggal. Konsumsi tablet tambah darah supaya anak kita jangan stunting dan bodoh," ucapnya.

Dalam kunjungan ke sekolah itu, Menkes Budi menyerahkan kotak makan berisi telur, susu, dan tablet tambah darah yang diprioritaskan untuk murid perempuan saja.

 
Berita Terpopuler