Meski Melonjak, Wamenkes : Kasus Subvarian BA.4 dan BA.5 Lebih Rendah Dibandingkan BA.1

Kasus Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 pada anak lebih rendah 9 persen

dok. humas polres sumedang
Polres Sumedang kembali menggelar Gebyar Vaksin Covid-19 di Jatos.
Rep: Rr laeny sulisyawati Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengakui gelombang kasus Covid-19 omicron subvarian BA.4 dan BA.5  di Indonesia meningkat sejak 10 Juni 2022. Namun kasus harian Covid-19 di Tanah Air yang kini didominasi BA.4 dan BA.5 masih lebih rendah dibandingkan puncak kasus Covid-19 subvarian BA.1."Kasus harian akibat subvarian BA.4 dan BA.5 jauh lebih rendah 6,07 persen dibandingkan puncak kasus BA.1," ujarnya, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Begitu juga angka pasien di rumah sakit (RS) harian tampak lebih rendah dibandingkan dengan angka rumah sakit harian saat subvarian BA.1, BA.2. Ia menyebutkan pasien RS harian sebanyak 38.422 saat H+41 semenjak subvarian BA.1 dan subvarian BA.2 menyerang. Namun, saat subvarian BA.4 dan BA.5 terjadi hingga H+38, baru tercatat sebanyak 2.429 pasien RS harian.

Kemudian, pasien yang meninggal dunia akibat subvarian BA.4 dan BA.5 juga lebih sedikit yaitu 10 orang hingga H+38 sedangkan akibat subvarian BA.1 dan BA.2  sebanyak 401 di H+40. Tak hanya itu, pasien ruang intensif (ICU) akibat subvarian BA.4 dan BA.5 juga sedikit yaitu 240 orang di H+38, padahal sebelumnya akibat subvarian BA.1 dan BA.2 sebanyak 2.925 per H+41. "Jadi, gelombang subvarian BA.4 dan BA.5 lebih ke arah mild dan moderate," ujarnya.

Kementerian Kesehatan juga mencatat kasus Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 pada anak lebih rendah 9 persen dibandingkan puncak kasus BA.1. Tren kematian anak akibat Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 lebih rendah dibandingkan BA.1 yaitu 0 sampai 2 per hari. Sementara itu, dia melanjutkan, proporsi kematian anak terhadap total kematian anak dan dewasa sama dengan gelombang subvarian BA.1. 

 

 
Berita Terpopuler