Gejala Kanker Perut Juga Bisa Terlihat di Wajah, Seperti Apa?

Kanker perut juga dikenal sebagai kanker lambung.

Republika/Prayogi
Ilustrasi sakit lambung (Ilustrasi). Kanker perut alias kanker lambung gejalanya juga dapat terlihat di wajah berupa adanya papuloeritroderma.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker menjadi salah satu penyakit yang mematikan. Salah satu jenis kanker yang banyak dialami masyarakat dunia adalah kanker perut atau dikenal juga dengan sebutan kanker lambung. Gejala kanker ini bisa dikenali, termasuk dari wajah penderitanya.

Dilansir laman Express, Senin (18/7/2022), kanker perut disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali yang terbentuk di lapisan dalam perut. Mengingat tanda-tanda kondisinya bisa sangat samar dan tidak jelas, dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan rujukan dari dokter umum.

Salah satu tanda pada kulit telah dikaitkan dengan tahap awal penyakit. Tanda-tanda pertama kanker lambung cenderung antara lain nafsu makan yang buruk, penurunan berat badan, sakit perut, ketidaknyamanan di perut, dan merasa kenyang makan makanan kecil.

Baca Juga

Kadang-kadang, kondisi ini dapat bermanifestasi pada kulit, menyebabkan erupsi ruam pada wajah, yang dikenal sebagai papuloeritroderma. Laporan yang diterbitkan dalam penelitian Chinese Journal of Cancer menyebutkan manifestasi khasnya adalah papula kemerahan yang menyebar, infiltrasi, pembengkakan, dan deskuamasi di hampir seluruh tubuh, terutama di wajah dan lipatan.

"Selain kulit, kondisi ini mungkin juga menyerang lendir, pelengkap kulit, kelenjar getah bening," jelas laporan tersebut.

Hal ini ditandai dengan susunan papula padat berbentuk paving stone pada dinding perut.

Mencegah kanker perut
Kanker perut alias kanker lambung adalah pertumbuhan sel-sel atonal yang tidak terkendali yang membentuk lapisan dalam lambung. Penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala sampai stadium lanjut. Biasanya, pada saat kanker perut didiagnosis, prognosisnya buruk.

Mayoritas orang yang didiagnosis dengan kanker perut kebanyakan berusia di atas 60 tahun. Penyakit ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun.

Faktor risiko untuk kanker perut antara lain diet tinggi makanan yang diasap, diasinkan, atau diasamkan. Selain itu, riwayat iritasi perut yang persisten, operasi perut sebelumnya, atau kecenderungan genetik terhadap penyakit ini juga berpengaruh.

"Makan banyak buah dan sayuran dapat mengurangi risiko kanker perut," jelas Harvard Health.

Tak hanya itu, membatasi jumlah alkohol dan menghindari produk tomat sama pentingnya untuk pencegahan semua jenis kanker. Stanford Healthcare menyarankan untuk menghindari makanan acar, serta daging, dan ikan asin.

"Makanlah buah dan sayuran segar dan banyak makanan gandum, seperti roti gandum, sereal, pasta dan nasi," kata Stanford Healthcare.

Latihan fisik juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, bahkan jika itu tidak menyebabkan penurunan berat badan. Namun, penting untuk tetap langsing dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori atau membakar lebih banyak kalori dengan berolahraga.

 
Berita Terpopuler