Israel Ingin Tahun Depan Keberangkatan Haji Langsung ke Saudi

Riyadh mengatakan wilayah udaranya akan terbuka untuk semua maskapai, termasuk Israel

ANTARA FOTO/Handout/Saudi Press Agency/pras/n
Jamaah calon haji melakukan tawaf di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (6/7/2022). Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Freij mengharapkan minoritas Muslim di negara itu dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah haji pada tahun depan.
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Freij mengharapkan minoritas Muslim di negara itu dapat terbang langsung ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah haji tahun depan. Sehari sebelumnya Riyadh mengatakan wilayah udaranya akan terbuka untuk semua maskapai, termasuk Israel. 

Baca Juga

Freij mengatakan pada Sabtu (16/7/2022), keputusan Saudi menunjukkan upaya yang didorong Amerika Serikat (AS) untuk menggerakkan negara-negara menuju hubungan yang lebih normal berada pada tahap yang sangat maju. Tindakan ini dinilai dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan bagi umat Islam seperti dirinya.

"Saya percaya bahwa, dalam setahun, warga Muslim Israel akan dapat terbang dari Ben Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah dan dari sana ke Mekah untuk memenuhi tugas hajinya," kata Freij kepada penyiar publik Kan.

Pekan lalu, Freij mengatakan, telah meminta Arab Saudi untuk mengizinkan penerbangan langsung Tel Aviv-Jeddah bagi jamaah haji. Seorang pejabat AS mengatakan pada Kamis (14/7/2022), bahwa izin tersebut sedang dikerjakan.

Arab Saudi telah lama menerima jamaah haji dari Israel. Namun mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga terlebih dahulu. Dalam melaksanakan ibadaj haji, jamaah dikenakan biaya sekitar 11.500 dolar AS untuk tinggal selama seminggu. 

Arab Saudi hingga kini belum mengakui Israel dan melakukan hubungan diplomatik secara res2. Riyadh mengatakan bahwa ini akan membutuhkan penyelesaian tujuan kenegaraan Palestina terlebih dahulu. 

 
Berita Terpopuler