Pemerintah Janjikan Perbaikan Haji

Pemerintah Arab Saudi diberi masukan soal fasilitas haji saat Armuzna.

ANTARA FOTO/Handout/Saudi Press Agency/pras/n
Pemerintah Janjikan Perbaikan Haji. Foto: Jamaah calon haji melakukan tawaf di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (6/7/2022).
Rep: Achmad Syalaby Ichsan / Ali Yusuf Red: Muhammad Hafil

IHRAM.CO.ID,JEDDAH — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berjanji akan terus melakukan perbaikan penyelenggaraan ibadah haji untuk musim mendatang. Menag pun meminta maaf kepada jamaah jika masih ada kekurangan saat memberikan pelayanan.

“Kami berjanji di masa yang akan datang terus melakukan perbaikan sehingga tamu Allah dalam beribadah semakin tenang, nyaman dan khusyuk,”ujar menag saat melepas kepulangan 358 jamaah dari Kloter Solo (SOC-2) di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA), Jeddah, Jumat (15/7/2022).  

Sebelumnya, menag memberikan catatan kepada Pemerintah Arab Saudi terkait pemberian fasilitas khususnya selama fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Dia menjelaskan, jumlah toilet perempuan lebih sedikit ketimbang jumlah jamaah perempuan. Berdasarkan pantauan Republika, hal ini menimbulkan antrean cukup panjang di toilet wanita. Catatan lainnya adalah kapasitas AC di tenda-tenda jamaah yang kurang dingin. 

“Saya sudah menyampaikan itu semua. Kita tempo hari bersepakat masing-masing sudah menunjuk tim dan masing-masing tim ini akan mengevaluasi untuk memperbaiki pelayanan ibadah tahun depan,”jelas dia.

Untuk catatan internal di PPIH, menag meminta agar pakaian dan kain ihram untuk jamaah ditambahkan simbol-simbol negara supaya lebih dikenali. Dia mengaku sudah meminta dirjen Haji dan Umrah agar penyematan simbol-simbol tersebut direalisasikan pada musim haji tahun depan.

“Saya sudah minta kepada dirjen supaya diberikan lambang-lambang negara supaya lebih dikenali,”ujar dia.

Menag meminta kepada Pemerintah Arab Saudi mengurangi biaya layanan masyair pada musim haji tahun depan. Dia pun sudah mengomunikasikan hal tersebut kepada Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq  F Al-Rabiah belum lama ini. 

Kepada Tawfiq, menag menyampaikan jika biaya masyair selama Armuzna terlalu tinggi bagi jamaah haji Indonesia. “Kemarin Pak Menteri bilang besok kalau jamaahnya bertambah masyairnya berkurang. kata beliau begitu,”ujar dia.

Baca Juga

Sebagaimana diketahui, kuota jamaah haji Indonesia tahun ini yang mencapai 100.051 jamaah memang menurun drastis ketimbang pada musim haji pada 2019 dengan sekitar 230 ribu jamaah. Berkurangnya jamaah haji tersebut ikut mendongkrak biaya layanan masyair saat jamaah berada di Armuzna. Untuk satu jamaah dikenakan biaya 5.656 Riyal atau sekitar Rp 22.624.000.  Pemerintah pun harus menambah dana Rp 1,5 triliun hanya untuk layanan masyair pada saat-saat terakhir pemberangkatan jamaah haji. 

Sementara, setidaknya ada empat masalah utama yang pasti dialami oleh jamaah haji pasca prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah Mina (Armuzna). Dokter Emergency Medical Team (EMT) Karmijono menyampaikan, masalah ini perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) di kelompok terbang (kloter) nya masing-masing. 

Empat masalah yang perlu diwaspadai  pasca Armuzna adalah:

Pertama, terlambat minum obat bagi jamaah risti dengan pengobatan rutin. 

Kedua, terlambat makan, ketiga dehidrasi dan ketidak seimbangan elektrolid tubuh dan keempat exaserbasi atau kekambuhan penyakit kronis yang dapat berakibat fatal kepada jamaah haji.

"Empat masalah tersebut akibat euforia aktivitas ibadah pasca armuzna, sehingga jamaah haji cenderung lupa atau menunda minum, makan, minum obat serta beristirahat," kata Karmijoni yang bertugas di sektor khusus Masjidil Haram, seperti dilaporkan Republika, Kamis(14/7/2022)  

Karmijono mengatakan solusi dari empat masalah tersebut di antaranya: 

Pertama aktifkan kembali pemantauan 30 jamaah paling risti di kloter.

Kedua, berdayakan ketua regu untuk memantau dan memastikan jamaah risti dengan penyakit kronis meminum obat secara teratur.

Ketiga, bagi jamaah yang pulang dari aktivitas ibadah, wajib makan dan minum yang sudah dicampur oralit satu sascet sebelum istirahat atau tidur. Hal ini untuk untuk memulihkan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang karena aktivitas ibadah.

Keempat, tetap luruskan niat, banyak istighfar dan memohon kepada Allah agar menjaga jamaah dan petugas tetap sehat dan bugar hingga kembali ke kampung halaman.

"Haji sehat, Haji Mabrur, Haji Barkah harus kita pertahankan," begitu kata Karmijono. 

 

 

 
Berita Terpopuler