Ukraina: Setidaknya 22 Orang Tewas, Lebih dari 100 Luka-Luka Akibat Serangan Rudal Rusia

Rudal Rusia hantam Vinnytsia, Ukraina.

AP/Andrew Kravchenko
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte setelah pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina, Senin, 11 Juli 2022. Zelenskyy mengatakan, rudal Rusia yang menghantam Vinnytsia pada Kamis (14/7/2022) sengaja menargetkan warga sipil.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV — Pihak berwenang Ukraina mengungkap bahwa rudal Rusia yang menghantam Vinnytsia, salah satu kota besar di Ukraina, menyebabkan setidaknya 22 orang meninggal dan lebih dari 100 lainnya luka-luka. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, serangan itu sengaja menargetkan warga sipil.

Zelenskyy mengatakan, hal ini menjadi bukti jika Rusia tidak pernah berhenti menyerang penduduk sipil. Serangan itu berlangsung bersamaan dengan pertemuan Pengadilan Kejahatan Internasional berlangsung di Den Haag, Belanda untuk mengusut bukti kejahatan perang Rusia terhadap Ukraina.

Baca Juga

"Setiap hari Rusia membunuh anak-anak Ukraina, mengarahkan rudal ke objek sipil di mana tidak ada militer (sebagai target). Apa lagi namanya kalau bukan aksi terorisme terang-terangan?" kata Zelenskyy, dikutip AP, Kamis (14/7/2022).

Berdasarkan laporan kepolisian, ada tiga rudal yang menghantam sebuah gedung perkantoran dan merusak bangunan perumahan di dekat Vinnytsia, yang terletak 268 kilometer (167 mil) barat daya Ibu Kota Kyiv. Sementara itu, layanan Darurat Ukraina mengatakan 42 orang hilang setelah serangan udara itu.

Meski demikian, sejauh ini Rusia belum secara resmi mengonfirmasi serangan itu. Akan tetapi, menurut Margarita Simonyan selaku kepala jaringan televisi Rusia yang dikendalikan negara, RT, pejabat militer mengatakan kepadanya bahwa sebuah bangunan di Vinnytsia menjadi sasaran karena menampung "Nazi" Ukraina.

Vinnytsia adalah salah satu kota terbesar di Ukraina dengan populasi sebelum perang sebanyak 370 ribu orang. Dilaporkan pula, ribuan orang dari Ukraina timur, tempat Rusia memusatkan serangannya, telah melarikan diri ke sana sejak dimulainya perang 20 pekan lalu.

Analis militer Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan, serangan itu dilakukan Rusia untuk mencoba menekan Kyiv demi membuat beberapa konsesi. "Rusia telah menggunakan taktik yang sama ketika menyerang wilayah Odesa, Kremenchuk, Chasiv Yar dan daerah lainnya," kata Zhdanov.

Sebelum rudal menghantam Vinnytsia, kantor presiden melaporkan lima warga sipil tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam serangan Rusia dalam sehari terakhir. Satu orang terluka ketika sebuah rudal merusak beberapa bangunan di kota selatan Mykolaiv pada Kamis (14/7/2022) pagi, menurut pihak berwenang Ukraina.

Sebuah serangan rudal pada Rabu juga menewaskan sedikitnya lima orang di kota itu. Menanggapi hal itu, Gubernur Donetsk Pavlo Kurylenko mendesak warga untuk mengungsi secepat mungkin. Kurylenko menyerukan warga pergi karena pasokan listrik, air, dan juga gas semakin berkurang di sana.

 
Berita Terpopuler