CNN: Arab Saudi akan Izinkan Penerbangan dari Israel dan Perjalanan Langsung Haji

Saat ini, Arab Saudi menerima jamaah haji dari Israel ke Makkah lewat negara ketiga.

Reuters
Maskapai Israel El Al. CNN: Arab Saudi akan Izinkan Penerbangan dari Israel dan Perjalanan Langsung Haji
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi disebut tengah bersiap menyetujui penggunaan wilayah udaranya untuk semua penerbangan komersial ke dan dari Israel. Tak hanya itu, Saudi disebut akan mengizinkan perjalanan langsung bagi umat Islam yang berpartisipasi dalam ziarah haji tahunan di Makkah, kota paling suci dalam Islam.

Baca Juga

Mengutip pernyataan orang-orang yang mengetahui masalah ini, dalam sebuah laporan CNN, Rabu (13/7/2022), disampaikan Riyadh sedang bersiap membuat pengumuman pekan ini. Kemungkinan besar hal ini dilakukan bersamaan dengan kunjungan yang dilakukan Presiden AS Joe Biden ke wilayah tersebut.

Penerbangan akan mencakup penerbangan langsung dari Israel ke Jeddah, Arab Saudi. Dilansir di Times of Israel, Kamis (14/7/2022), dalam sebuah artikel opini menjelang perjalanan kunjungan, Biden mengatakan perjalanan langsung dari dan ke antara Jeddah dan Israel ini merupakan simbol kecil dari hubungan yang membaik antara keduanya dan langkah menuju normalisasi.

Israel dan Arab Saudi hingga saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Meski demikian, hubungan yang samar ini perlahan menghangat dalam beberapa tahun terakhir, karena Riyadh dan penguasa de faktonya, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, dilaporkan mendekat ke Israel sebagai mitra strategis dalam pertempuran melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut.

Kerajaan Saudi menolak menandatangani Kesepakatan Abraham yang ditengahi Washington pada 2020 seperti yang diharapkan AS dan Israel. Tetapi, Riyadh diyakini telah memberikan lampu hijau ke Bahrain, di mana ia mempertahankan pengaruhnya yang menentukan, untuk bergabung dengan perjanjian normalisasi dengan Israel, menyusul Uni Emirat Arab dan Maroko.

Arab Saudi memang mulai mengizinkan maskapai Israel terbang di atas wilayahnya, di koridor udara khusus untuk penerbangan ke dan dari UEA dan Bahrain, setelah perjanjian itu ditandatangani. Namun, Israel belum menerima akses tersebut untuk penerbangan ke dan dari negara lain, seperti India, Thailand dan China.

 

Jika Riyadh mengumumkan persetujuan untuk penggunaan wilayah udaranya, perjalanan ke dan dari negara-negara tersebut akan menjadi perjalanan yang jauh lebih singkat. Pekan lalu, Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Frej mengajukan permintaan resmi kepada otoritas Saudi, untuk mengizinkan perjalanan langsung bagi jamaah Muslim Israel yang berangkat haji ke Makkah.

Ibadah haji merupakan kewajiban sekali seumur hidup bagi semua Muslim yang mampu, secara fisik dan finansial, untuk melakukan perjalanan. Ibadah ini akan membawa mereka sepanjang jalan yang diyakini dilalui oleh Nabi Muhammad sekitar 1.400 tahun yang lalu.

Saat ini, Arab Saudi menerima peziarah Muslim yang tiba dari Israel ke Makkah. Tetapi, jamaah diharuskan melakukan perjalanan melalui negara ketiga, yang menurut Frej bisa menghabiskan biaya hingga 11.500 dolar AS untuk perjalanan selama seminggu. Sementara itu, peziarah dari negara tetangga Arab membayar sekitar setengah dari jumlah itu.

Laporan dari CNN muncul di tengah spekulasi yang berputar-putar, tentang potensi kesepakatan normalisasi antara Israel dan Arab Saudi selama kunjungan Biden. Menurut laporan ini, pejabat pemerintahan Biden mengatakan normalisasi penuh antara Israel dan Arab Saudi kemungkinan tidak akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi mengklaim kerja sama antara kedua negara sedang berkembang.

"Tugas kami adalah masuk lebih dalam dengan negara-negara yang telah mendaftar dan memperluas jika kami bisa," kata CNN mengutip seorang pejabat AS.

Biden dilaporkan telah mendarat di Israel untuk kunjungan pertama selama dua hari ke negara itu, Rabu (13/7/2022). Dalam kunjungannya, dilakukan upacara penyambutan di Bandara Internasional Ben-Gurion, di mana ia mengatakan hubungan antara rakyat Israel dan Amerika sangat dalam.

 

Biden dijadwalkan menghabiskan 48 jam di Israel dan Tepi Barat, dengan rencana perjalanan yang mencakup pertemuan bilateral bersama para pemimpin Israel, tur sistem keamanan Israel dan museum peringatan Holocaust Yad Vashem, menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Yahudi Maccabiah, kunjungan ke rumah sakit untuk Palestina di Yerusalem Timur dan pertemuan dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem.

Dia kemudian akan terbang langsung ke Arab Saudi untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak para pemimpin regional Arab, yang dikenal sebagai GCC+3, sebelum kembali ke AS pada Ahad.

Ini adalah perjalanan ke-10 Biden ke Israel. Dalam sambutannya pada upacara penyambutan, ia gunakan untuk mengenang kunjungan pertamanya tepat sebelum Perang Yom Kippur pada 1973, ketika Golda Meir menjadi perdana menteri dan mantan perdana menteri Yitzhak Rabin adalah salah satu ajudannya.

“Saya menyadari, saya mendapat kehormatan besar untuk menjadi bagian dari sejarah besar negara ini. Saya akan mengatakannya lagi, Anda tidak perlu menjadi seorang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis," ucap Biden.

Secara khusus, ia tidak menyebutkan Iran dalam sambutannya. Meski demikian, ia mengatakan memajukan integrasi Israel ke kawasan itu akan menjadi tema perjalanannya. 

 

https://www.timesofisrael.com/report-saudi-arabia-may-ok-overflight-from-israel-allow-direct-travel-for-hajj/

 
Berita Terpopuler