Warga Serbu Toko Penjual Seragam Sekolah di Jakarta Selatan

Ketika pandemi, penjualan seragam sekolah mati total.

ANTARA/Adeng Bustomi
Calon pembeli mencoba seragam sekolah kepada anaknya di Pasar Manis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (7/7/2022). Menjelang tahun ajaran baru para orang tua berbelanja kelengkapan sekolah seperti buku, baju seragam, dan sepatu. Warga Serbu Toko Penjual Seragam Sekolah di Jakarta Selatan
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat atau orang tua murid menyerbu toko yang menjual perlengkapan sekolah di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan saat memasuki tahun ajaran baru.

Baca Juga

Pemilik Toko Ridho Jaya Iskandar Jaya mengaku penjualan setiap hari selalu meningkat seiring dengan kebijakan pembelajaran tatap muka secara penuh di DKI Jakarta. "Sekarang alhamdulillah, sudah bisa masuk sekolah semua. Jadi, mereka belanja seragam lagi," ungkap Iskandar saat ditemui di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Terlihat di dalam ruko yang cukup luas banyak orang tua membawa anak untuk membeli seragam baru ketika masuk tahun ajaran baru. Iskandar mengaku bisa menjual hingga 300 seragam sekolah setiap harinya.

Meski begitu, jumlah tersebut masih jauh dibandingkan dengan keadaan sebelum Covid-19 hadir di Indonesia. "Tidak seperti dulu lagi, kalau dulu kan mereka bisa beli untuk satu anak itu lima baju sekaligus. Sekarang paling satu baju dulu, baru besok ada duit lagi mereka beli lagi, jadi dicicil belinya," ujar dia.

Dia mengakui bahwa kondisi minat beli ini, didukung dengan harga yang juga terus melambung tinggi baik untuk seragam maupun untuk perlengkapan alat tulis yang menjadi barang pokok untuk keperluan sekolah. "Kenaikan harga barang itu melebihi yang dulu," ucap Iskandar yang memang memiliki cita-cita membuka toko peralatan sekolah sejak kecil.

Pria yang mengawali karier sebagai kuli panggul ini sudah membuka toko perlengkapan sekolah sejak 2014. Toko milik Iskandar memang menjadi pilihan bagi warga sekitar Kebayoran Lama untuk membeli perlengkapan sekolah.

wabah virus corona sempat menghentikan pembelajaran secara konvensional beberapa waktu yang lalu. Hal itu turut berdampak terhadap eksistensi toko yang menjual peralatan sekolah.

 

"Pas corona itu, otomatis usaha saya mati total dan pendapatan nol besar. Karena mereka belajar secara online dan tidak menggunakan seragam jadi tidak ada pendapatan," kata dia.

Tidak hanya menyediakan seragam sekolah dari seragam Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan juga Sekolah Menengah Atas, toko ini juga menyediakan berbagai perlengkapan seperti tas, sepatu dan juga alat tulis.

"Buku juga banyak terjual, kenaikan harga juga ada. Untuk buku itu naik sekitar 50 persen, dulu harga Rp 34 ribu, sekarang Rp 50 ribuan untuk satu pak dengan isi 10 buku," ungkap Iskandar.

Para pembeli mengaku senang ketika berbelanja seragam baru di toko ini. Selain perlengkapan kebutuhan sekolah yang lengkap, harga yang tidak begitu mahal menjadi alasan utama bagi konsumen.

"Saya sudah biasa beli disini dari dulu," kata pembeli yang sedang antre untuk masuk ke toko, Halimah.

Toko ini juga menerima pembayaran dengan menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dimiliki oleh para murid. KJP sendiri sudah diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 2012 bagi siswa-siswi yang kurang mampu di Jakarta. Sebagai informasi, untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun ajaran baru 2022/2023 kebanyakan sekolah sudah memulainya sejak 11 Juli 2022.

 
Berita Terpopuler