Lima Kesalahan Umum Saat Lakukan CPR

CPR dilakukan untuk membantu orang yang henti napas atau henti jantung.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga mengikuti pelatihan resusitasi jantung paru (CPR) di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/4/2018). Ada sejumlah kesalahan yang kerap dilakukan saat melakukan CPR.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Resusitasi kardiopulmonari atau CPR merupakan teknik penyelamatan jiwa yang bisa sangat membantu dalam situasi darurat. Hanya saja, ada beberapa kesalahan yang cukup sering dilakukan ketika seseorang melakukan CPR untuk membantu orang lain.

Seperti dilansir Mayo Clinic, CPR biasanya dilakukan untuk membantu orang-orang dalam kondisi darurat karena berhenti bernapas atau jantungnya berhenti berdetak. Dalam kondisi seperti ini, American Heart Association merekomendasikan CPR dengan kompresi dada yang kuat dan cepat.

Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest memiliki tingkat kematian hampir 90 persen. Namun, pemberian CPR yang benar bisa meningkatkan kemungkinan selamat hingga dua sampai tiga kali lipat lebih besar.

Agar bisa memberikan CPR dengan benar, ada lima kesalahan umum yang sebaiknya dihindari terkait CPR. Berikut ini adalah kelima kesalahan umum yang patut dihindari tersebut, seperti dilansir Today, Rabu (6/7/2022).

Tidak bertindak segera
Saat melihat orang kehilangan kesadaran, berhenti bergerak, dan bernapas, segera berikan pertolongan. Setiap detik yang berlalu dalam kondisi tersebut akan sangat berharga.

Baca Juga

Selain memberikan CPR secepatnya, orang-orang lain di sekitar lokasi juga perlu membantu dengan menghubungi nomor telepon darurat agar pertolongan medis bisa datang dengan cepat. American Red Cross telah menyediakan instruksi langkah demi langkah untuk memberikan CPR.

Tidak menghubungi kontak darurat
Dalam kondisi panik, orang-orang sering kali lupa untuk menghubungi kontak darurat saat menemukan orang lain kehilangan kesadaran. Padahal, dalam situasi darurat seperti ini, kehadiran tenaga medis sangat diperlukan agar bisa memberikan pertolongan lebih lanjut dengan cepat.

Mengutamakan napas buatan dibandingkan kompresi dada
Ada dua langkah penting yang perlu dilakukan secepatnya untuk membantu orang yang kehilangan kesadaran. Kedua hal tersebut adalah menghubungi kontak darurat dan melakukan kompresi dada.

Menurut dokter pengobatan darurat, Dr Sampson Davis, orang yang berhenti bernapas atau tidak memiliki denyut nadi biasanya masih memiliki oksigen di aliran darahnya. Kompresi dada akan membantu terjadinya sirkulasi darah yang membawa oksigen tersebut.

"Tekan saja (kompresi dada), jangan dekati wajah mereka (napas buatan)," kata Dr Davis.

Tak tahu apa yang dilakukan
Kompresi dada saat melakukan CPR harus dilakukan dengan dalam. Pastikan siku tegak lurus dan tidak menekuk dan posisikan telapak tangan di tengah dada orang yang kehilangan kesadaran. Kompresi dada ini perlu dilakukan dengan dalam.

"Lakukan dengan cukup cepat, sekitar 100 hentakan per menit," jelas Dr Davis.

Bila tak tahu secepat apa hentakan ini harus dilakukan, coba lakukan tekanan tersebut mengikuti tempo lagu "Stayin' Alive" dari The Bee Gees. Hentakan 100 kali per menit memiliki tempo yang mirip dengan tempo lagu itu.

Melupakan keselamatan diri sendiri
Jangan lupakan keselamatan diri sendiri saat ingin menolong orang lain. Pastikan lingkungan di sekitar aman dari berbagai hal yang berpotensi merugikan. Misalnya, mewaspadai adanya kabel listrik yang putus di dekat orang yang kehilangan kesadaran.

 
Berita Terpopuler