Insiden Henti Jantung Eriksen dan Pentingnya Ilmu Dasar CPR

Teknik CPR diyakini yang menyelamatkan Christian Eriksen dari kondisi henti jantung.

Friedemann Vogel/EPA
Gelandang timnas Denmark, Christian Eriksen terlihat siuman usai kolaps pada laga Grup B Piala Eropa 2020 melawan Finlandia, Sabtu (12/6).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Muhammad Ikhwanuddin, Antara

Pertandingan perdana Grup B Piala Eropa 2020 antara Denmark vs Finlandia pada Sabtu (12/6) malam lalu sempat terhenti sebelum babak pertama berakhir. Bintang Denmark, Christian Eriksen mendadak kolaps di atas lapangan Stadion Parken, Kopenhagen, yang diduga akibat kondisi henti jantung.

Wasit Anthony Taylor segera menghentikan pertandingan dan meminta tim medis untuk segera memasuki lapangan untuk memberi pertolongan pertama tak lama setelah Eriksen rubuh. Tim medis tampak beberapa kali melakukan gerakan resusitasi jantung paru atau memompa dada Eriksen.

Berdasarkan foto-foto yang beredar, Eriksen sudah siuman saat dibawa tim medis keluar lapangan. UEFA pun kemudian mengonfirmasi bahwa Eriksen sudah dalam kondisi stabil saat dibawa ke rumah sakit.

Dokter timnas Denmark, Morten Boesen, mengungkap bahwa Eriksen secara teknis sempat meninggal karena tak ada detak jantung dan napas. Tim medis pun bergerak cepat dan berhasil menyelamatkan sang pemain dengan teknik CPR sebelum dibawa ke rumah sakit.

"Dia sempat meninggal. Kami melakukan metode cardiac resuscitation (CPR). Dia mengalami henti jantung," kata Boesen seperti dilansir Marca, Senin (14/6).

Baca Juga

Boesen menyampaikan, dia dan tim sadar hanya punya waktu yang sedikit untuk menyelamatkan Eriksen. Namun, ia tidak memikirkan lebih dalam soal penyebab yang membuat Eriksen tumbang.

"Peristiwa itu berlangsung cepat. Saya bukan kardiolog, jadi hal-hal yang lebih detail tentang mengapa ini terjadi, akan saya serahkan kepada ahlinya," ujar dia.

CPR merupakan tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas tiba-tiba. Metode itu bertujuan membuka kembali saluran napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan menggunakan teknik pemijatan dan penekanan pada bagian dada.

"Pertolongan tim medis datang sangat cepat dan bekerjasama. Kami melakukan yang harus dilakukan dan berhasil membuat Christian kembali sadar. Dia sempat berbicara dengan saya sebelum dibawa ke rumah sakit," ucapnya.

Kondisi pemain timnas Denmark, Christian Eriksen, kini dikabarkan berangsur stabil. Ia masih berada di rumah sakit Kota Copenhagen, Denmark, untuk menjalani penanganan medis.

"Kami sudah berkomunikasi (dengan Eriksen) dan para pemain juga sudah berbicara dengannya. Kondisinya perlahan pulih," kata Direktur Federasi Sepak Bola Denmark, Peter Moller, seperti dikutip dari BBC Sport, Ahad (13/6).

Video: Bendera Finlandia dan Kolapsnya Eriksen

In Picture: Christian Eriksen Collapsed di Tengah Laga Melawan Finlandia

epa09265353 Christian Eriksen (bottom C) of Denmark receives medical assistance during the UEFA EURO 2020 group B preliminary round soccer match between Denmark and Finland in Copenhagen, Denmark, 12 June 2021. EPA-EFE/Friedemann Vogel / POOL - (EPA POOL)

 

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Vito A. Damay, pijat jantung atau CPR memang bisa membantu menyelamatkan seseorang yang mengalami gejala henti jantung atau cardiac arrest. Henti jantung biasanya ditandai oleh sesak napas tanpa alasan jelas, nyeri dada hingga kehilangan kesadaran.

"Apabila terjadi henti jantung, kita harus segera menolong, maka kemungkinan dia selamat akan lebih besar. Kita bisa melakukan CPR atau pijat jantung dengan benar sehingga kemungkinan dia selamat bisa meningkat 17- 44 persen," kata Vito, Ahad (14/6).

Vito mengatakan, CPR harus dilakukan segera, dan ketika ditunda berarti mengurangi kemungkinan orang dengan henti jantung bisa selamat sampai 10 persen setiap menitnya. Saat tak ada orang lain di dekat orang yang henti jantung, Anda bisa melakukan CPR dengan metode pijat jantung, terutama apabila Anda bukan tenaga kesehatan terlatih.

CPR dilakukan tanpa perlu menunggu dia batuk, namun saat dia bernapas tidak normal misalnya gasping atau mengap-mengap. Orang yang terlatih seperti tenaga kesehatan akan memeriksa kondisi nadi terlebih dulu, tetapi langkah ini tak perlu dilakukan orang yang tak terlatih.

Untuk melakukan CPR, menurut Vito, pertama, letakkan dia di permukaan yang rata dan keras. Setelahnya, ekspos dadanya tekan bagian tengahnya dengan ujung telapak tangan. Kaitkan satu tangan di atas tangan lainnya, lalu lakukan pijat (tekan) dengan cepat dan keras, 100 kali per menit.

Pakailah kekuatan dari bahu dan berat badan, bukan dari sikut. Jadi, ketika memijat posisi sikut tegak lurus, sementara badan dan pundak yang bergerak turun. Lakukanlah pertolongan ini sembari menunggu tenaga medis membantu.

"Pijat jantung dilakukan untuk menyelamatkan seseorang apabila Anda tidak terlatih (seperti tenaga kesehatan) dan ini lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali," tutur Vito.

Vito mengatakan, henti jantung berbeda dengan serangan jantung. Henti jantung adalah kondisi saat jantung berhenti memompa secara efektif sebagai pompa untuk seluruh tubuh, yang isinya memompa darah, nutrisi, dan oksigen. Sementara serangan jantung merupakan keadaan sumbatan di dalam pembuluh darah koroner yang harusnya memberi makan kepada otot jantung.

"Orang yang mengalami serangan jantung, menghadapi henti jantung setelahnya sehingga mengakibatkan kematian. Namun, orang yang menghadapi henti jantung belum tentu disebabkan karena serangan jantung," kata dia.

Menurut Vito, CPR yang dilakukan secara tepat didapatkan oleh gelandang tim nasional Denmark Christian Eriksen di tengah laga pembuka Grup B Euro 2020 melawan Finlandia pada Sabtu (12/6). CPR terbukti bisa membantu Eriksen kembali stabil setelah sempat kolaps.

"Untung di-CPR ya, CPR itu wajib dipelajari menurut saya. Saya malah saran, pesepeda, pelari apalagi yang rutin olahraga harus kursus bagaimana melakukan CPR supaya dapat menolong temannya," demikian pesan Vito.

 

Bintang timnas Portugal Cristiano Ronaldo. - (Republika.)

 
Berita Terpopuler