BKKBN Ungkap Solusi Bagi yang Merasa Alat Kontrasepsi Bikin Hubungan Intim Jadi tak Nyaman

Menurut BKKBN, setiap permasalahan dengan alat kontrasepsi, ada solusinya.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan memasang alat kontrasepsi jenis implan kepada warga akseptor di Mobil Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Klinik Pratama Edelweiss, Jalan Turangga, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). BKKBN mengungkap setiap masalah terkait alat kontrasepsi, ada solusinya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo memberikan tips agar hubungan intim suami-istri tidak terganggu meski sedang menjalani program Keluarga Berencana (KB). Pasalnya, beberapa peserta KB ada yang mengeluh tidak nyaman, bahkan tidak bergairah, untuk melakukan hubungan seksual karena beberapa jenis alat kontrasepsi, terutama yang mengandung anti androgen tinggi, menyebabkan libido menurun.

"Untuk mengatasinya keluhan-keluhan itu, tergantung dengan jenis KB-nya. Misalnya pakai KB hormonal, vaginanya jadi kurang basah sehingga kalau berhubungan seks tidak nyaman, maka bisa ganti dengan KB yang kombinasi estrogen dan progesteron," kata Hasto yang juga dokter kandungan saat dihubungi Antara di Jakarta, ditulis Rabu (29/6/2022).

Diketahui, KB hormonal sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu KB yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron, dan KB yang hanya mengandung progesteron. Di dalam tubuh perempuan, tingginya hormon estrogen dapat menyebabkan peningkatan gairah aktivitas seksual.

Sebaliknya, tingginya progesteron akan menurunkan gairah seksual. Dengan demikian, penggunaan KB yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron dinilai tepat agar libido dapat kembali ke tingkat normal.

Baca Juga

Perlu diingat bahwa penggunaan alat kontrasepsi bukan satu-satunya faktor yang menurunkan libido. Sementara itu, untuk penggunaan alat kontrasepsi non hormonal seperti kondom, Hasto menyarankan suami memakai kondom yang berbahan lateks.

"Kalau pakai yang terbuat dari plastik, kemudian jadinya kurang nyaman dan kurang bergairah karena tidak bisa mentransfer rasa hangat, misalnya, maka bisa diganti dengan yang berbahan lateks," ujar Hasto.

Bagaimana jika permasalahan masih terjadi meski telah berusaha mengatasinya? Konsultasi dengan dokter adalah pilihan yang tepat.

Menurut Hasto, setiap keluhan tentang alat kontrasepsi itu ada solusinya. Hasto berpesan agar keluhan-keluhan tersebut tidak membuat masyarakat menjadi takut untuk melaksanakan KB.

"Kan ada juga orang yang enggak pakai KB tapi stres karena pas mau berhubungan seks, takut istri hamil, akhirnya enggak jadi ereksi. Begitu sudah KB kan enggak perlu khawatir lagi," kata Hasto.

 
Berita Terpopuler