Banyak Calon Jamaah Haji Inggris Menunggu dalam Ketidakpastian untuk Berangkat

Jamaah haji Inggris telah membayar melalui portal Saudi, tapi gagal.

STR/EPA-EFE
Jamaah haji memadati Jamarat saat melempar jumrah, Mina. Banyak Calon Jamaah Haji Inggris Menunggu dalam Ketidakpastian untuk Berangkat
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, LONDON  -- Ibadah haji akan dimulai dalam 10 hari tetapi banyak pelancong Inggris mengaku tidak memiliki konfirmasi visa, penerbangan atau pemesanan hotel meskipun melakukan pembayaran penuh melalui portal baru Arab Saudi. Portal Motawif baru-baru ini diresmikan oleh Arab Saudi untuk menangani perjalanan haji tahun ini.

Baca Juga

Ratusan Muslim Inggris mengatakan mereka bisa kehilangan ribuan pound yang dibayarkan kepada perusahaan Arab Saudi yang bertanggung jawab atas perjalanan haji tahun ini. Misalnya yang dialami Farrukh dan keluarganya yang terdiri dari lima orang. Ia telah membayar lebih dari 36 ribu pound (Rp 651 juta) melalui portal baru Motawif yang diperkenalkan tiga minggu lalu. 

"Ketika selesai membayar, saya pikir pekerjaan saya sudah selesai. Katanya 'terima kasih banyak, kami telah menerima semua uang Anda tetapi paket Anda gagal.' Dan sudah berhenti di situ," kata Farrukh, dilansir dari Sky News, Rabu (29/6/2022).

Sepuluh hari kemudian, Farrukh mengatakan dia masih menunggu pembaruan. Penerbangan yang dia bayar adalah pada Selasa lalu.

“Saya menelepon maskapai dan mereka memberi tahu saya tidak dalam penerbangan apa pun. Saya berhenti berharap karena bahkan visa pun belum diproses,” ceritanya.

Arab Saudi meluncurkan portal Motawif awal bulan ini, di mana para pelancong dari negara-negara tertentu, termasuk Inggris, harus memesan melalui sistem undian untuk melakukan perjalanan haji ke Makkah, Arab Saudi. Portal baru ini memotong operator tur berbasis di Inggris yang biasanya mengatur perjalanan untuk sekitar 25 ribu Muslim Inggris setiap tahun.

Banyak calon haji yang sebelumnya telah memesan haji tahun ini harus mengatur pengembalian dana sebelum mereka dapat memesan melalui portal resmi Saudi itu. Calon jamaah haji telah membuat grup Whatsapp untuk berbagi pengalaman mereka.

Banyak dari mereka mengaku senasib, bahwa mereka telah membayar dengan kartu debit setelah hanya diberi waktu 48 jam untuk menyelesaikan pengaturan, tetapi meskipun telah selesai dibayar tetapi konfirmasi yang ditampilkan justru "Gagal."Konfirmasi pertama, Motawif menampilkan mereka tengah mengajukan agar bisa mendapatkan kpasitas tambahan untuk penerbangan. Konfirmasi selanjutnya, mencoba untuk mencari alternatif penerbangan lain. Kami menyarankan Anda mempersiapkan diri untuk perjalanan haji Anda dan menunggu informasi lebih lanjut dari kami,” kata Motawif.

Banyak calon jamaah haji akhirnya bingung, apakah akan tetap menunggu tanpa kepastian atau meminta pengembalian dana. Namun mereka khawatir, apabila meminta pengembalian dana, mereka akan kehilangan nilai tukar dan biaya pemesanan. 

 

Beberapa mengatakan penerbangan telah berubah dengan pemberitahuan kurang dari 24 jam, pilihan hotel diturunkan tanpa pemberitahuan, dan dalam beberapa kasus, sejumlah orang ditolak di bandara. "Orang-orang berlarian menelepon bank mereka, membaca cetakan kecil, dan sungguh, ini bukan kesalahan kami," kata Farrukh.

"Kami telah membayar, kami telah melalui proses, kami telah melakukan semua yang diminta Saya bahkan sudah melakukan PCR jika seseorang mengundurkan diri besok, saya siap untuk pergi,” ujar Farrukh.

Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang Saudi masih belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Sky News. Tetapi sebelumnya seorang agen Motawif telah memberi tahu sistem tersebut dirancang untuk mengatasi penipuan dan membuat haji lebih mudah diakses.

Sumber yang dekat dengan Kementerian Haji mengatakan kepada Sky News bahwa satuan tugas telah dibentuk di dalam departemen untuk menangani krisis secara khusus. Di situs webnya, Motawif mengatakan ini adalah portal pertama di sektor ini yang merevolusi proses pemesanan langsung ke konsumen. Ini merupakan skema percontohan untuk jamaah tahun ini dengan pengurangan kuota 3.500 pelancong Inggris.

"Saya tidak merasa ditipu. Saya merasa seperti tikus lab," kata Farrukh.

Pemesanan Momina Khatun berhasil, tetapi fasilitas paketnya diturunkan tanpa pemberitahuan. Ditanya apakah dia benar-benar bebas dari kekhawatiran tentang perjalanannya, Momina mengaku tidak sepenuhnya tidak khawatir, ia hanya tengah menunggu konfirmasi dari portal tersebut 

"Suami saya dan saya berbicara tadi malam dan kami memutuskan untuk pergi dengan harapan yang rendah," katanya kepada Sky News.

"Jika sesuatu yang baik terjadi maka itu hadiah. Kami hanya akan tidur di masjid atau Anda tahu, kami hanya merencanakan skenario terburuk. Itulah yang terjadi,” ungkapnya.

Dewan Haji Inggris mengatakan 90 persen peziarah Inggris berharap bisa melakukan haji tahun ini, dipengaruhi oleh Motawif.

 
Berita Terpopuler