Penyebaran Covid-19 dari Varian BA.4 dan BA.5 Tergolong Cepat, Perlu Antisipasi Serius

Penyebaran varian BA.4 dan BA.5 perlu diantisipasi dengan serius.

www.pixabay.com
Covid-19 (ilustrasi). Masyarakat diserukan menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis serta booster untuk mengantisipasi paparan varian BA.4 dan BA.5 dari omicron, virus penyebab Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat pada Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mengatakan, virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) varian omicron BA.4 dan BA.5 perlu diantisipasi dengan serius. Sebab, penyebarannya tergolong cepat.

"Varian BA.4 dan BA.5 klinisnya lebih ringan, tapi sangat cepat menyebar," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/6/2022).

Pihaknya sudah melakukan beragam upaya untuk mencegah masuknya varian BA.4 dan BA.5 di Jakarta Barat. Salah satu upayanya dengan meningkatkan percepatan vaksinasi, terutama dosis ketiga (booster). Menurut Erizon, warga yang sudah divaksin tiga kali sudah cenderung memiliki kekebalan tubuh yang tinggi sehingga kecil kemungkinan terpapar Covid-19 beragam varian virusnya.

"Jadi kami anjurkan masyarakat minimal dua dosis dan booster lebih baik. Secara klinis, memang booster yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh," kata Erizon.

Selain itu, Erizon juga mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama beraktivitas di luar rumah. Saat ditanya temuan warga yang terpapar Covid-19 varian BA.4 dan BA.5 di Jakarta Barat, Erizon mengaku belum ada laporan masuk terkait hal tersebut.

"Apakah lokusnya di Jakarta Barat, saya belum tahu. Datanya dari provinsi," kata dia.

 

Berdasarkan data yang diunggah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kasus aktif Covid-19 meningkatkan menjadi 499 kasus pada Kamis (23/6/2022). Dengan penambahan tersebut, tercatat totalada 7.228 kasus. Sebanyak 6.714 orang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan 514 dirawat di rumah sakit.

Lebih menular

Ahli virologi Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan varian omicron subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan lebih menular dibandingkan subvarian omicron sebelumnya. Kesimpulan tersebut didapatkan berdasarkan penelitian yang dia lakukan terhadap ciri molekuler dari subvarian BA.4 dan BA.5.

Baca Juga

"Kemungkinan memang virus BA.4, BA.5 ini lebih mudah menular dibandingkan dengan omicron," kata Prof Mahardika dalam acara talkshow "Optimalisasi 3T: Upaya Bendung Gelombang Baru", yang diikuti di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

 

 

Di sisi lain, varian omicron memiliki risiko gejala Covid-19 yang lebih ringan dibandingkan varian Delta. "Sudah terbukti bahwa omicron itu memang trennya itu adalah lebih ringan dibandingkan dengan delta, kecuali pada mereka yang lansia dan komorbid," kata Guru Besar Universitas Udayana ini.

Prof Mahardika mengatakan, masyarakat yang sudah memiliki antibodi dari vaksin Covid-19 atau pernah terpapar Covid-19 kemungkinan besar mampu mencegah dirinya terpapar subvarian BA.4 dan BA.5. Kendati demikian, masyarakat diminta tetap menjaga diri karena orang yang sudah divaksinasi ataupun sudah sembuh dari Covid-19 masih bisa tertular dan menjadi sumber penularan bagi orang lain.

Penyebaran omicron BA.4 dan BA.5. - (Republika)

Prof Mahardika meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Namun, masyarakat perlu tetap waspada karena kenaikan jumlah kasus dapat berakibat meningkatnya keterisian rumah sakit.

"Mestinya tidak perlu membuat kita khawatir, tapi tentu, semakin banyak kasus, maka peluangnya semakin banyak orang yang perlu rumah sakit," katanya.

 
Berita Terpopuler